jpnn.com, BALIKPAPAN - Kontribusi belanja pemerintah terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2019 mencapai 2,64 persen.
Jumlah itu lebih baik jika dibandingkan triwulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Pria Beristri dan Remaja Ketagihan Mendesah Bersama di Hotel
Hal itu juga menandakan bahwa belanja pemerintah turut berperan dalam menumbuhkan perekonomian Kaltim.
BACA JUGA: Integra Indocabinet Siapkan Belanja Modal Rp 200 Miliar
BACA JUGA: Penjualan Rumah Mewah Turun 70 Persen
PDRB sendiri merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan.
BACA JUGA: Berita Duka, Kasypul Satria Ananta Meninggal Dunia
PDRB atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun bersangkutan.
Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim Midden Sihombing mengatakan, kontribusi belanja pemerintah dalam pembentukan PDRB pada triwulan I 2019 mengalami kenaikan sebesar 1,39 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Walaupun PDRB mengalami kenaikan Rp 9,71 triliun, tetapi mampu diimbangi dengan kenaikan belanja pemerintah pada triwulan I 2019 senilai Rp 1,44 triliun,” ujarnya, Senin (3/6).
Secara angka, dampak belanja daerah terhadap pembentukan PDRB masih sangat kecil.
Meski demikian, jumlahnya terus meningkat. Itu tentunya disebabkan belanja pemerintah yang semakin meningkat.
Meski dampak belanja pemerintah terhadap ekonomi masih sangat kecil, belanja pemerintah bisa menjadi stimulus untuk pertumbuhan ekonomi pada masa depan, bergantung dari peruntukan dananya.
“Kalau dibandingkan secara keseluruhan, memang membawa efek yang minim. Akan tetapi, belanja bisa mendongkrak sektor lain lewat peningkatan infrastruktur,” jelasnya.
Menurutnya, jika belanja pemerintah terus meningkat dan semakin efisien, akan berdampak panjang bagi perekonomian.
Belanja pemerintah ini akan memicu pembangunan mulai infrastruktur hingga industri dan lainnya serta mendukung program-program penggerak ekonomi masa depan.
“Program pemerintah yang berjalan karena dana belanja tersebut tadi membuat proyek semakin banyak. Ini akan berimbas pada pembangunan daerah,” ungkapnya. (ctr/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Makanan dan Minuman Hanya Naik 10 Persen
Redaktur : Tim Redaksi