Penjualan Makanan dan Minuman Hanya Naik 10 Persen

Minggu, 02 Juni 2019 – 05:21 WIB
Ilustrasi makanan beku. Foto: AFP

jpnn.com, BALIKPAPAN - Peritel makanan dan minuman mengebut penjualan pada akhir Ramadan tahun ini.

Saat ini pertumbuhan penjualan lebih baik dibandingkan tahun lalu meski angkanya tidak terlalu besar.

BACA JUGA: Kapan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Beroperasi?

Store General Manager Hypermart Balikpapan Trade Mall M Khadafi mengatakan, peningkatan penjualan sekitar 8-10 persen. Namun, bucket size-nya sekarang cukup tinggi.

“Bucket size saat ini bisa mencapai Rp 250 ribu per orang. Ramadan tahun lalu sekitar Rp 180-200 ribu saja. Artinya memang ada perbaikan daya beli,” terangnya, Jumat (31/5).

BACA JUGA: Stok Ayam Jelang Idulfitri Mencapai 176.584 Ekor per Hari

BACA JUGA: Pemilu Bakal Kerek Industri Makanan dan Minuman

Untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan, pihaknya membuka semua kasir yang ada. Sejak siang hari, kasir mulai ramai.

BACA JUGA: 14 Investor Siap Tanam Modal di Kepulauan Derawan

Khadafi menyebutkan, Hypermart menawarkan promo THR bagi masyarakat.

Mulai dari pukul 15.00 Wita sampai tutup, setiap harinya ada sepuluh produk yang turun harga.

“Diskon bisa sampai 30 persen. Misal harga Rp 100 ribu, mulai pukul 15:00 Wita hanya Rp 80 ribu. Kalau menggunakan OVO, bisa lebih murah lagi,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, produk fresh paling banyak dicari. Misalnya, buah-buahan, susu tanpa bahan pengawet, daging ayam, dan daging sapi.

Permintaan paling tinggi ialah daging sapi beku. Masyarakat sekarang mulai terbiasa dengan daging beku.

Sebab, kualitas dagingnya sama dan harganya juga lebih murah. Hypermart menjual Rp 80 ribuan.

Tinggi permintaan daging beku membuat ia menyewa cold storage container hingga dua unit. Tahun lalu hanya satu.

“Penjualan kami masih didominasi dari groceries. Pangsanya sekitar 50 persen. Kalau fresh masih 30 persen,” tuturnya.

Owner Maxi Swalayan Sonny Yuwono mengatakan, penjualan belum bagus pada awal Ramadan.

Dia menilai optimisme ekonomi Kaltim ini belum ke jalur hijau. Selain itu, pesaing nasional sudah banyak masuk ke Balikpapan.

“Kami lokal, tetapi tetap yakin untuk bersaing. Kami masih menawarkan beberapa produk dengan harga termurah,” terangnya.

Sonny menjelaskan, permintaan baru naik pada minggu ini. Pasalnya banyak masyarakat yang mendapat THR terlambat.

“Jadi kami baru merasakannya. Stok kami dua kali lipat lebih banyak. Artinya kami siap jika terjadi lonjakan permintaan. Produk makanan dan minuman yang paling laris,” ucapnya.

Total ada 12 gerai store Maxi yang beroperasi. Dia menambahkan, beberapa promo yang dikeluarkan seperti Cola-Cola satu botol besar hanya Rp 11 ribu. Minuman kaleng Rp 85 ribu per karton.

“Selain itu, kami juga menjamin beberapa produk makanan dan minuman untuk Lebaran kami jual dengan harga yang bersaing,” tutup Sonny. (aji/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Pria Paruh Baya Cabuli Tetangga di Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler