Penjualan Rumah Mewah Turun 70 Persen

Senin, 03 Juni 2019 – 01:51 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Penjualan rumah mewah mengalami penurunan hingga 70 persen dalam dua tahun terakhir.

“Sekarang di Kaltim membeli rumah harus sesuai kebutuhan tempat tinggal. Dahulu banyak yang membeli karena investasi,” ujar Ketua DPD REI Kaltim Bagus Susetyo, Rabu (29/5).

BACA JUGA: Berita Duka, Kasypul Satria Ananta Meninggal Dunia

Saat ini masyarakat Indonesia memerlukan sekitar 12 juta rumah. Secara kebutuhan bisnis, properti masih menjanjikan.

BACA JUGA: Strategi Intiland Grande Genjot Penjualan Properti

BACA JUGA: Penjualan Makanan dan Minuman Hanya Naik 10 Persen

Pada 2019 pihaknya menargetkan bisa menjual 4.000 unit. Diharapkan setiap tahun harga rumah bersubsidi naik 5-10 persen.

Sebab, pertumbuhan permintaan rumah berada pada kisaran 800 ribu unit per tahun secara nasional.

BACA JUGA: Kapan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Beroperasi?

Di sisi lain, kemampuan pengembang membangun hunian hanya sekitar 400 ribu unit per tahun.

“Sekarang menjual rumah murah bagi pengembang hanya untuk menyambung kehidupan karena margin keuntungan semakin kecil,” katanya.

Oleh karena itu, Kaltim seharusnya bisa mematangkan pariwisata. Jika pariwisata terus digenjot, REI bisa masuk dalam pengembangan pariwisata.

Di antaranya ialah dengan mengembangkan hotel, resor, guest house, dan restoran.

“Kami bisa menggarap pariwisata dari kesiapan pembangunan penginapan, restoran, ruko dan lainnya,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, Tepian Mahakam salah satu yang akan digarap oleh REI Kaltim. Pengelolaannya pun diharapkan lebih profesional.

Misalnya, menyediakan nilai tambah seperti tempat parkir yang memadai, pusat kuliner yang lebih tertata dan sebagainya. (ctr/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Ayam Jelang Idulfitri Mencapai 176.584 Ekor per Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler