jpnn.com, BARRU - Banjir di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Jumat (28/12) memakan dua orang korban. Ayah dan anak, Muhammad bersama putrinya Sulfia.
Mereka ditemukan tak bernyawa terbenam lumpur dalam empang, Sabtu (28/12) pagi.
BACA JUGA: Pertama Kali Terjadi, Banjir Kepung Barru Sulawesi Selatan
Korban yang merupakan warga Kampung Pacciro, Kecamatan Balusu, Barru itu ditemukan masih saling berpegangan tangan.
Ali, seorang warga di lokasi kejadian menuturkan, Muhammad saat itu berusaha menyeberangkan putrinya di atas pematang empang yang sudah terendam banjir. Aliran air terus mengempas tubuh keduanya.
BACA JUGA: Lagi - Lagi Luapan Kali Buntung Bikin Banjir
Mereka nekat terus bergerak menerobos banjir yang sudah begitu tinggi. Jarak rumah dengan titik aman yang dituju kira-kira hanya 100 meter. "Di atas pematang empang itu kedua korban berusaha lari dari terjangan banjir," kata Ali, seperti dikutip dari Fajar Online.
Namun nasib nahas menimpa korban. Kaki ayah 50 tahun ini tak kuat menahan terjangan banjir yang dahsyat itu. Ayah dan anak ini pun hanyut bersama terseret banjir.
BACA JUGA: Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Labuhanbatu Terendam Banjir
Mendengar kabar miris seorang ayah bersama putrinya terseret banjir, warga bersama Basarnas dan BPBD Kabupaten Barru melakukan pencarian hingga malam hari.
Setelah 24 jam kemudian, mayat kedua korban ditemukan di dasar empang dalam keadaan saling berpegangan tangan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Barru, Suardi Saleh, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru, Hasna Syam menyatakan duka yang dalam, saat melayat ke rumah duka di Pacciro. (rus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luapan Kali Buntung Ganggu Resepsi Pernikahan
Redaktur & Reporter : Adek