YAHUKIMO- Bupati Yahukimo Ones Pahabol akhirnya mengunjungi distrik yang dilaporkan sedang dilanda bencana kelaparan.Ia didampingi sejumlah stafnya, dan juga mengajak wartawanAda dua distrik yang didatangi Bupati Pahabol, Distrik Bomela dan Suntamon.Dalam kunjungan singkat di kedua distrik itu, bupati sempat berdialog dengan warga guna mengetahui kondisi yang sebenarnya
BACA JUGA: Merauke Beli Lagi Pesawat Boeing
Di kedua lokasi itu pula, Bupati disodori data kematian akibat kekurangan makan yang jumlahnya bukan 92 orang meninggal, tetapi sudah 222 orang tewasKepada bupati warga melaporkan bahwa kekurangan makanan ini akibat mereka gagal panen
BACA JUGA: Wako Larang Anak Buah Terima Parcel
Tanaman seperti umbi-umbian daunnya tumbuh subur, tetapi buahnya kosongBACA JUGA: 9 Desa Ogah Gabung ke Kabupaten Baru
Guna menyakinkan bupati, para warga menyerahkan contoh tanaman itu kepada bupati untuk selanjutnya dibawa pulang guna ditelitiLaporan warga ini masih perlu diolah lagi, apakah betul warga tewas akibat bencana kelaparan, atau suatu hal lainYang pasti, angka kematian masih berpotensi terus bertambah jika hal ini tidak ditangani pemerintahUntuk dua distrik saja, jumlahnya mencapai 222 orangUntuk distrik Bomela saja, dilaporkan oleh perwakilan warga setempat ada 160 orang yang meninggal duniaIni data kematian dari Januari hingga Agustus 2009Menurut mereka, warga meninggal pada umumnya karena kekurangan makanLalu sakit perut, kemudian buang-buang air besar berupa cairanPada umumnya, warga tidak tertolong, terus meninggal.
Di Distrik Suntamon, seperti dilaporkan Kepala Sekolah SD Inpres Sundamon, Yudas Nabiel terdapat 62 warga yang tewas hingga Agustus 2009 laluNamun Yudas tidak spesifik menyebut semua korban tewas akibat kelaparanIa hanya mengatakan jatuh sakit, sakit perut, pilek sampai lanjut usiaKetika Bupati Pahabol menanyakan, apa ada yang mati kelaparan? Yudas dengan tangkas menyahutnya, " Tidak pakTetapi karena kekurangan makan, lalu sakit perut hingga mati," katanya
Pahabol masih bersikeras, mati kekurangan makan bukan mati kelaparanIa juga mengaku belum meyakini kebenaran dari laporan warga tersebut, dan mencurigai ada pihak tertentu yang sengaja menseting warga dengan tujuan yang belum jelas pula.
Bulan Agustus silam, Pahabol mengaku sempat mengunjungi distrik bahkan bermalam di Distrik Bolema, namun saat itu tidak ada laporan jika warga meninggal akibat kekurangan makanan. Keraguan bupati itu diperkuat setelah melihat langsung kondisi masyarakat setempat yang tampak sehat-sehat, tak ada tanda-tanda kelaparan.
Bupati Yahukimo Ones Pahabol kepada wartawan usai mengunjungi Distrik Bolema dan Sundamo mengatakan, data-data hasil kunjungan tim Pemda Yahukimo ke sejumlah distrik ini akan segera disatukan, lalu diambil kesimpulan bagaimana kondisi daerah ituSeperti laporan masyarakat dari Distrik Bolema dan Sundamon yang gagal panenKarena pada saat menanam ubi jalar sedang musim hujanAkibatnya ketika panen masyarakat tidak mendapatkan hasil apa-apa
Soal angka kematian yang dilaporkan, semua ini masih akan dilihat penyebabnyaSebab saat ditanyakan penyebabnya mereka tidak bisa menyebut gejala kematian itu, yang menunjukkan karena laparMisalnya dua atau tiga hari tidak makan lalu matiItu tidak adaMasyarakat hanya melaporkan karena kekurangan makan lalu sakit diare lalu meninggal.
"Nah secara medis ini kita harus cocokkan, apakah karena kekurangan makanan lalu diare atau penyakit lain yang menyebabkan diare, karena batuk dan flu itu sudah merupakan penyakit biasa dari dulu," katanya. Namun, Bupati juga mengakui, bahwa kematian itu bisa jadi juga karena mereka kelaparanUntuk itu, Bupati akan terus mengobservasi kondisi warganya.
Ada beberapa kriteria soal kelaparanMisalnya, orang makan tapi merasa tidak kenyang itu tanda bahwa kekurangan makanKedua, tidak adanya stok makanan di noken baik anak-anak maupun orang dewasa, dan kriteria ketiga, mama-mama ke kebun memanen kebun seperti umbi-umbian tapi kembali dengan membawa hasil sedikitMeski belum disimpulkan sebagai akibat kelaparan, namun pihak Pemda Yahukimo telah siap mendropping bahan makanan (bama) obat-obatan, termasuk tenaga medis ke beberapa daerah yang dianggap perlu(fud/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dugaan Korupsi di Langkat Kasus Besar
Redaktur : Tim Redaksi