Koreksi Bunga Saling Tunggu

Kamis, 29 Januari 2009 – 09:38 WIB
JAKARTA – Langkah Bank Indonesia untuk mengoreksi suku bunga belum berdampak signifikan pada penyesuaian bunga simpanan dan kredit bagi perbankanIni karena kalangan perbankan saling menunggu titik keseimbangan baru dari posisi BI Rate yang kini berada dilevel 8,75 persen.
     
Dirut Bank Bukopin Glen Genardi mengemukakan bahwa pihaknya masih mencari waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga bank

BACA JUGA: Mendag Luncurkan Migor Kemasan Sederhana

Pertimbangannya masih melihat kondisi pasar
Hal ini menjadi alasan kenapa belum menurunkan suku bunga tabungan yang masih 10 persen

BACA JUGA: BMW Seri 7 Dirilis Saat Krisis


     
“Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) kan baru kemarin, jadi belum bisa diterapkan oleh bank saat ini,” ujarnya dalam peluncuran Tabungan Siaga Bukopin Bisnis di Jakarta kemarin (28/1).
     
Glen juga meyakini bahwa perbankan lain juga belum semua bank menurunkan suku bunga karena masih melihat titik yang pas untuk harga di pasar
Saat ini, untuk suku tabungan SiAga bisnis masih di level empat persen, giro 1,5 persen, hanya tabungan premium yang mencapai 10 persen

BACA JUGA: Produsen Baja AS Relokasi ke Indonesia


     
“Tabungan premium ini harus bersaldo diatas Rp 100 jutaKalau dibawah Rp 100 juta maka tidak akan mendapatkan bunga,”lanjutnya.
     
Dia menjelaskan bahwa bahwa tahun ini, Bank Bukopin masih optimistis bahwa dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh sekitar 20-30 persenIni untuk mengantisipasi pertumbuhan kredit di tahun ini yang diproyeksikan lebih rendah akibat dampak dari krisis ekonomi global
     
Salah satunya dilakukan dengan meluncurkan Tabungan SiAga Bukopin BisnisTarget pasar dari produk ini adalah pengusaha Perorangan, Perusahaan non badan hukum dan Perusahaan berbadan hukum seperti PT, Yayasan, Koperasi.
     
“Kami peruntukkan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang memerlukan kemudahan akses dan fleksibilitas tinggi dalam melakukan transaksi” lanjutnya.
     
Sementara untuk pertumbuhan kredit, akan dikucurkan secara hati-hatiGlen memberi gambaran, pertumbuhan kredit Bukopin tahun ini ditargetkan tumbuh 10-20 persenDari pertumbuhan kredit 10-20 persen tersebut, perseroan membidik sektor UMKM yang akan mendominasi dengan komposisi mencapai 60 persen.
     
Untuk target pertumbuhan laba di tahun lalu meningkat empat hingga lima persen dan untuk DPK sendiri meningkat hingga 40 persenDari total aset tahun lalu sebesar Rp 32,7 triliun (unaudited)
     
Sedangkan untuk total kreditnya mencapai Rp 22 triliun dengan jumlah DPK sekitar Rp 27 triliunDia juga mengatakan, komposisi DPK tahun lalu mencatat unaudited tabungan sebesar Rp 4 triliun, giro Rp 5 triliun, dan sisanya sekitar Rp 18 triliun deposito.
     
Selain itu, Bank Bukopin juga akan membuka lembaga keuangan mikro sebanyak 30 unit pada Februari 2009Selama ini Bukopin bekerja sama dengan komunitas atau swamitra dalam membina UKMBukopin biasanya bekerja sama dengan koperasi dalam menyalurkan kreditnyaSaat ini sudah ada 614 koperasi yang bekerjsama dengan perseroan(iw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proteksi Mesir Hambat Ekspor Tekstil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler