"Kami meminta agar pejabat pemerintah yang bertanggung jawab di Utara (Korut) memberikan penjelasan lebih rinci, serta sebuah ungkapan permohonan maaf karena telah menyebabkan tewasnya warga sipil kami," ungkap Chun Hae-sung, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, dalam pernyataannya seperti yang dikutip New York Times, Selasa (8/9) siang.
Sejumlah besar air dari Bendungan Hwanggang, yang berlokasi 26 mil dari perbatasan Korsel, memang tiba-tiba saja dilepas oleh pihak Korut tanpa peringatan pada hari Minggu (6/9) pagi
BACA JUGA: Evakuasi Korban Ferry Tenggelam Dipandang Sukses
Banjir yang diakibatkannya, disebutkan telah menghanyutkan setidaknya enam warga Korsel yang sedang berkemah dan memancing di sungai yang menjadi jalur tumpahan air bendungan ituDesakan untuk permohonan maaf resmi itu sekaligus mengindikasikan sikap keras yang tetap ingin ditunjukkan pemerintahan Presiden Lee Myung-bak terhadap Pyongyang, kendati pihak Korut belum lama ini sempat menunjukkan sikap ingin berbaikan
BACA JUGA: Inggris Akui Minyak Dibarter Bomber
Myung-bak sendiri tengah berada di bawah tekanan untuk meminta penjelasan lengkap dari Korut atas peristiwa itu, namun dengan desakan permohonan maaf yang dipastikan bakal 'mencoreng muka' pemerintahan komunis Korut - jika dipenuhi - itu, Korsel tampaknya siap berada dalam posisi 'saling tegang' lagi dengan tetangganya.Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pihak Korut terhadap desakan permohonan maaf tersebut
BACA JUGA: Setelah Plutonium, Korut Kini Punya Uranium
Korut juga sempat memastikan bahwa ke depan mereka akan memberitahu pihak Korsel jika akan melakukan tindakan serupa.Penjelasan singakt itu dianggap sama sekali tak memadai dan tidak memuaskan bagi pihak Korsel, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Unifikasi-nyaMereka juga menganggap Korut seolah tak peduli dengan akibat - termasuk korban jiwa - yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Cabut Larangan Muslim Nonton Black Eyed Peas
Redaktur : Tim Redaksi