Kebetulan, Suyartono hadir di sana untuk mewakili Dirjen Migas Departemen ESDM
BACA JUGA: Pengawasan Sektor Strategis Diperketat
Dalam kesempatan itu, Suyartono menyampaikan pemaparan tentang "Green Oil and Gas Industry Initiatives in Indonesia""Simposium itu diadakan semata-mata untuk mencari peluang investasi dalam pengembangan sumber daya dan penunjang migas bagi perusahaan Korea, serta mengembangkan hubungan dan bentuk jaringan kerjasama antara Korea dengan negara-negara yang diundang, yakni Indonesia, Vietnam, Myanmar dan Rusia," papar Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM, Sutisna Prawira, kepada JPNN di kantornya, Rabu (25/3).
Dijelaskan Sutisna, peserta simposium terutama adalah kalangan pengusaha produsen (eksportir) dan pedagang (trader), serta perusahaan swasta nasional yang bergerak dan berkonstribusi di sub-sektor migas seperti KOGAS dan KNOC
BACA JUGA: KPPU Minta PP Merger dan Akuisisi
Dikatakannya pula, setelah perwakilan tiap negara menyampaikan paparannya, acara dilanjutkan dengan One on One MeetingHasil simposium ini, kata Sutisna, diharapkan dapat menambah wawasan pemerintah maupun para pengusaha Korsel tentang peluang investasi serta informasi mengenai kebijakan, peraturan, serta program pemerintah Indonesia untuk sektor energi dan sumber daya mineral
BACA JUGA: Stimulus Dephub Dipangkas Rp58 Miliar
Selain itu, melalui pertemuan tersebut diharapkan turut meningkatkan jalinan hubungan kerjasama antara RI dan Korsel atau Republik Korea di masa yang akan datang(sid/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Ekspor Timah Diberlakukan
Redaktur : Tim Redaksi