Koruptor di Penjara Berkah Para Napi

Kamis, 14 Januari 2010 – 18:46 WIB

JAKARTA -- Mantan preman yang kini menjadi uztad, Anton Medan, secara terang-terangan mengaku senang dengan banyaknya koruptor yang masuk penjaraPasalnya, dengan masuknya orang-orang berkantong tebal ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), maka kondisi para napi menjadi lebih baik karena akan banyak kegiatan yang alat-alatnya dibeli napi koruptor itu.

"Kehadiran napi koruptor di penjara membawa berkah bagi para napi lain," ujar Anton Medan dalam diskusi bertema 'Wajah Mafia Peradilan di Rutan-Lapas' di ruang wartawan DPR, Senayan, Kamis (14/1)

BACA JUGA: Patrialis Ditenggat 6 Bulan

Dia katakan, dulu sebelum tahun 1985 tatkala tidak ada koruptor dipenjara, kondisi penjara sering ada keributan antarnapi
Ini gara-gara mereka tidak ada kegiatan yang positif

BACA JUGA: Bukti SBY tak Percaya Menteri

Terlebih, hampir semua Lapas kondisinya over capacity
Sementara, pemerintah sendiri kekurangan dana untuk menyediakan alat-alat untuk kegiatan positif di penjara

BACA JUGA: Kuasa Hukum Yakin Antasari Bebas



"Yang terjadi, di tahanan sering terjadi keributanNah, karena koruptor banyak uang, menjadi berkah bagi para napi lain jika ada koruptor masuk penjaraPara koruptor itu oke diberi perlakuan khusus, tapi ya itu, kompensasinya, dia mengeluarkan uang untuk kegiatan para napiJadi, kalau ada koruptor yang mendapat prioritas berlebihan, ya wajar," ujar Anton, yang mengaku dulu juga mendesak agar Tommy Soeharto dipindah ke LP Nusa Kambangan agar di LP sana banyak kegiatanAnton yang pernah hidup di bui selama 18 tahun 7 bulan, hanya ingin agar kehidupan para napi di penjara bisa lebih.

Namun dikatakan, model perlakuan khusus untuk koruptor itu tidak bisa terus-terusan diterapkanIni, kata pria kelahiran 1957 itu, hanya bersifat darurat tatkala pemerintah belum punya anggaran untuk membeli alat-alat kegiatan napiMenurutnya, kasus fasilitas yang diterima Artalyta Suryani tidak perlu dibesar-besarkan, tapi justru dilihat kenapa seperti ituDi rumah tahanan (rutan), perlakuan kepada para napi koruptor juga berbeda dengan napi politik dan napi kriminal

"Abdillah (mantan Walikota Medan, red) dan Al Amin Nasution waktu di tahanan Polda juga mendapat perlakuan khusus, bisa menerima tamu malam-malam, ajudan bisa ikut di dalam," ujar Anton yang mengaku pernah memberikan ceramah di tahanan Polda Metro Jaya itu(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW: Banyak Bentuk Korupsi di Lapas


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler