Korut: Cuma Ubur-Ubur yang Takut Provokasi AS

Selasa, 25 April 2017 – 09:10 WIB
Kim Jong Un memeriksa pasukannya. Foto: AFP

jpnn.com, PYONGYANG - USS Carl Vinson semakin mendekati Semenanjung Korea. Minggu waktu setempat (23/4), kapal induk bersenjata lengkap milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) tersebut menggelar latihan perang dengan militer Jepang di Laut Filipina. Pekan ini, kapal beserta unit tempurnya tiba di Laut Jepang.

Menjelang kehadiran USS Carl Vinson di wilayahnya, Pyongyang kembali melontarkan ancaman. Melalui situs resmi pemerintah dan harian Rodong Sinmun, surat kabar pro pemerintah, Kim Jong-un menyatakan siap menggempur Washington.

BACA JUGA: Pyongyang Dituduh Tahan Dosen Amerika Serikat

Itu akan terjadi jika kehadiran kapal induk Negeri Paman Sam tersebut membuat ketegangan dua Korea kian tinggi.

Sejak Presiden Donald Trump memerintah USS Carl Vinson menuju sisi barat Samudra Pasifik, Pyongyang menuding AS telah melakukan provokasi. Kehadiran kapal induk tersebut, menurut Jong-un, bisa memicu pecahnya kontak senjata di Semenanjung Korea.

BACA JUGA: Semakin Bertingkah, Korut Sandera Warga Negara AS

Tapi, Korut mengaku tidak akan terpengaruh provokasi yang mereka sebut sebagai pemerasan militer itu. Sebab, Korut punya kekuatan untuk membalas.

”Provokasi seperti itu mungkin akan membuat seekor ubur-ubur merasa terancam. Tapi, itu tidak akan pernah berhasil untuk memengaruhi DPRK (nama resmi Korea Utara),” bunyi Rodong Sinmun pada halaman editorialnya kemarin.

BACA JUGA: Arab Saudi Hanya Rp 93 T, Investasi AS di Indonesia Rp 133 T

Sejak akhir pekan, media milik Partai Komunis Korut tersebut rutin menurunkan tulisan tentang USS Carl Vinson. Koran itu terus-menerus menyebut AS memprovokasi perang.

Minggu lalu, Rodong Sinmun melaporkan bahwa Pyongyang siap menenggelamkan USS Carl Vinson dengan sekali tembak jika berulah.

”Pasukan Korut sudah siaga dan kapan pun bisa diperintah untuk menembak kapal bertenaga nuklir itu. Dengan sekali tembak, kapal akan tenggelam.” Demikian bunyi tulisan yang bersumber dari pejabat militer Korut tersebut.

Secara terpisah, situs propaganda Korut Uriminzokkiri menyatakan bahwa kehadiran USS Carl Vinson di Semenanjung Korea menjadi bukti invasi AS. Situs itu juga menyebut kapal induk yang bertolak dari Singapura pada awal bulan tersebut sebagai sinyal perang.

”Itu bukti invasi (AS) terhadap Korut semakin nyata dari hari ke hari,” terang salah seorang petinggi militer Korut dalam laman Uriminzokkiri.

Petinggi militer yang merahasiakan namanya itu lantas membandingkan provokasi AS di Semenanjung Korea dengan serangan Tomahawk di Syria. Tapi, jika itu yang Washington jadikan patokan, dia menganggap AS salah besar.

Sebab, Korut tidak sama dengan Syria yang diam sejak setelah dihujani Tomahawk. Jika AS menyerang atau berulah di Semenanjung Korea, Pyongyang akan langsung membalas.

’’Dunia akan menyaksikan sendiri kapal induk bertenaga nuklir milik AS berubah menjadi besi rongsokan dan kandas di dasar laut. Dunia akan menyaksikan juga bagaimana sebuah negara bernama Amerika lenyap dari muka bumi,’’ ancam Pyongyang lewat media propagandanya.

Terkait eskalasi di Semenanjung Korea itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengimbau semua pihak tetap berkepala dingin. (AFP/Reuters/hep/c17/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Induk Tak Kunjung Tiba di Korea, Wapres AS Ngeles Begini


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler