jpnn.com - BATAM - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan Batam kini telah berubah menjadi sebuah kota besar di Indonesia bagian barat yang siap menuju Smart City (kota cerdas). Menyusul infrastruktur dan penataan kota telah teritegrasi dengan mengikuti kebutuhan masyarakat perkotaan dan ramah lingkungan, sehingga nyaman untuk ditinggali dan berinvestasi.
"Batam paling siap menuju smart city, infrastruktur, perekonomian sudah bagus. Penerapan informasi dan teknologi juga luar biasa, bahkan sudah kita canangkan beberapa tahun yang lalu Batam sebagai digital island," ujar Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan saat ditemui usai peluncuran program Indeks Kota Cerdas Indonesia yang diselenggarakan Perusahaan Gas Negara dan Harian Kompas, di Jakarta Convention Center, Selasa (24/3).
BACA JUGA: Remaja 18 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk Tanpa Busana di Semak-semak
Dahlan menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Batam sangat baik, ini terlihat dari angka investasi baik asing maupun dalam negeri yang terus meningkat di setiap tahunnya. Untuk infrastruktur, Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama stakeholders lainnya beserta swasta terus menyempurnakan sebagai upaya menciptakan kehidupan yang lebihi baik bagi Batam ke depan yang terus membangun dan berkembang.
"Tidak banyak kota yang menyiapkan infrastruktur air bersih dan listrik dengan cadangan yang memadai untuk masa mendatang. Batam saat ini memiliki tujuh waduk untuk penyediaan air bersih, begitu juga ketersediaan aliran listrik bagi industri maupun rumah tangga," tuturnya.
BACA JUGA: Penghina Jogja Sebut Jaksa Salah Menuntut Orang
Kendati demikian, Dahlan menyadari seiring laju pembangunan, muncul masalah-masalah sosial yang tidak terelakkan seperti munculnya rumah-rumah liar. "Ini yang harus kita pikirkan, harus mempunyai program untuk merelokasi rumah-rumah liar tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya sebelum membuka acara ini menyampaikan terciptanya Kota Cerdas dapat terbentuk dari disiplin yang kuat. "Indeks itu dapat dicapai apabila ada kemauan, leadership, dan disiplin yang kuat," ujarnya.
BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Selat Sunda Perlu Pergub
JK menuturkan, kepemimpinan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, diharapkan menjadi contoh pemimpin kota di seluruh Indonesia dalam mewujudkan kota yang cerdas dan menarik.
Menurutnya, kepemimpinan lebih penting dibandingkan kemajuan teknologi dan pesatnya industri dalam mengelola sebuah kota yang bersih dan nyaman ditinggali. Singapura saat dipimpin Lee telah membuktikan kepada dunia kalau bicara kota yang cerdas di Asia, maka akan bicara negara kota Singapura.
"Kota cerdas bukan teknologi, bukan hanya industrinya, tetapi disiplin masyarakat dan leadership yang kuat. Kita tahu semua Singapura dibangun, meludah tidak boleh, permen karet dihukum, apalagi yang lain. Singapura lebih banyak kata tidak daripada kata ya," jelas Wapres.
Dalam pertemuan tersebut, sekitar 98 wali kota di seluruh Indonesia turut hadir dalam peluncuran program ini yang bertujuan memberikan penjelasan tentang perlunya pengukuran sebagai acuan bagi pemimpin atau masyarakat kota untuk mengambil keputusan dalam pelayanan kota.
Selain itu, mendorong perhatian lebih terhadap perkembangan kota agar tercipta pembangunan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Melalui acara ini pula, Harian Kompas dan PGN akan melakukan Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 kepada wali kota dan jajarannya yang berkaitan dengan Kota Cerdas.
Penilaian tersebut dilakukan guna mengapresiasi sejumlah kota yang berhasil mengimplementasikan konsep kota cerdas, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup warganya. Indeks itu juga ditujukan agar menginspirasi kota lainnya di Indonesia agar menerapkan konsep tersebut. (mta/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembar Siam Dempet Dada yang Punya Satu Jantung
Redaktur : Tim Redaksi