KPK: Inspektorat Jangan Tepuk Tangan Saja

Jumat, 12 Juni 2009 – 20:18 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan gagah berani masuk ke sejumlah kantor pemerintah atau BUMNLembaga superbody itu secara rutin mengagendakan kontrol terhadap pelayanan dan kebijakan publik

BACA JUGA: Usai Disidak Tetap Korupsi, Langsung Diciduk

Padahal setiap lembaga sudah memiliki inspektorat atau badan pengawas.

”Kontrol harus terus dilakukan dengan bagus
Irjen (inspektorat jenderal) dan Banwas agar melakukan tugas kontrolnya dengan baik

BACA JUGA: Depkeu Pastikan Gaji ke-13 Segera Cair

Itulah yang dilakukan KPK, menggedor agar mereka melakukan tugas sesuai kewenangan
Ini loh tugas anda, jangan tepuk tangan aja,” cetus Wakil ketua KPK, Bibit Samad Riyanto saat ngobrol bareng wartawan di auditorium KPK, Jumat petang (12/6)

Hanya saja, saat menetapkan tersangka pada suatu kasus, KPK mengedepankan prinsip kehati-hatian

BACA JUGA: Pengamat : Empat Kendala Perampingan Struktur Pemda

“Kita sentuh satu tempat, tentu sangat hati-hati sekali menjelaskannya kepada publik, karena dampaknya kemana-mana.”

Banyak problem yang muncul di kalangan pejabat dan pegawai negeri, Bibit mencontohkan, kasus upah pungut”Soal upah pungut, saya pernah tanya menteri, yang resmi gaji sampean berapa? Lalu dijawab Rp16 jutaKemudian saya tanya lagi, gaji tak resmi berapa? Dia jawab, hehe..Gubernur saya tanya gajinya Rp9,5 juta, saya tanya gaji tak resmi, dijawab hehe..”

Lalu, Bibit bertanya kepada pegawai negeri yang bukan pejabat“Gaji berapa, gak cukup untuk biayai anak sekolah..Padahal kalau hemat, gaji itu cukup 'kanBegitu juga pemilih dalam pemilu kemarin, ada yang bilang no money no put, tidak ada uang tak memilihAdalagi istilah Berjuang, ternyata beras, baju, dan uang,” kata Bibit.

Kondisi seperti itu sangat menyedihkan, apalagi ada anggapan bahwa korupsi itu adalah hal biasa“Masak ada yang bilang, korupsi itu biasaPenghasilan kurang dibandingkan kebutuhanMemang kebutuhan itu tidak akan habis-habisnya, padahal kita bisa atur penghasilan itu secara rasional.” (gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bacakan Pledoi, Terdakwa Korupsi BI Menangis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler