JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nampaknya sudah menemukan titik terang dalam pengembangan kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda GoeltomBahkan, Ketua KPK Abraham Samad menegaskan penyelesaian kasus ini tidak hanya berhenti pada Nunun Nurbaeti
BACA JUGA: Sengketa Lahan, Menhut Blak-blakan
Sebab, pihaknya sudah mengantongi bukti-bukti tentang keterlibatan pihak lain di balik sosok istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu"Penyidik sudah memiliki bukti-bukti bagus yang bisa mengungkap siapa aktor intlektual di balik pemenangan itu," kata Abraham disela-sela acara tes urine di gedung KPK kemarin (28/12)
BACA JUGA: Minta Diputus Bebas, Anggota DPR Menangis
Pria asal Makasar itu menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menindak sampai pada Nunun saja:TERKAIT Abraham pun berjanji akan mengungkap tuntas kasus tersebut sampai ke akarnya, dimana kasus tersebut sudah memenjarakan puluhan politisi yang menjadi anggota DPR periode 1999-2004
BACA JUGA: Eks Dirut PLN Resmi Banding
Meski begitu Abraham menerangkan, pihaknya akan menguraikan perlahan-lahan dengan cukup hati-hati untuk menuntaskan kasus tersebutPria yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis antikorupsi asal Makasar itu menegaskan, meski sudah mengantongi bukti-bukti baru, pihaknya tidak akan gegabah untuk segera menetapkan tersangka baru
Saat ditanya tentang apa saja bukti-bukti baru yang kini sudah dikantongi KPK untuk menjerat intelektual dibalik Nunun, Abraham pun menolakMenurutnya, KPK tidak mungkin akan membuka proses penyidikan yang dilakukannya
Tak hanya itu, Abraham juga tidak menyebut secara gamblang siapa pihak yang berada dibalik Nunun dan kini sedang diincar oleh KPKYang jelas, menurutnya, pihaknya akan memanggil dan memeriksa saksi-saksi untuk menguatkan hal tersebutApakah Miranda dan Bank Artha Graha yang merupakan aktor di balik Nunun? Abraham pun enggan menerangkannya, "Tidak mungkin kami ungkap sekarang siapa orangnya karena masih pengembanganKalau kita ungkapkan bisa jadi kacau," tuturnya
Seorang sumber di KPK mengatakan bahwa sebenarnya penyidik begitu berhati-hati dalam mengungkap kasus tersebut"Jangan anggap remeh Nunun,Harus dilihat siapa yang ada dibelakangnya," kata sumber tersebut
Sumber tersebut memberikan salah satu contoh bahwa Nunun sebenarnya masih begitu "kuat" meskipun sudah menjadi tahanan KPKSalah satu buktinya adalah para Jumat (23/12) lalu dia dibawa ke rumah sakit oleh penyidik KPK yang menjemputnya di Rutan Klas I Khusus Wanita Pondok Bambu dan memindahkannya ke RS Abdi WaluyoPadahal pimpinan KPK tidak mengetahui adanya permohonan Nunun tersebut
Peristiwa itu membuat pimpinan KPK sangat marah dan langsung menginstruksikan agar Nunun segera dikembalikan ke Rutan Pondok BambuPeristiwa tersebut memang diakui sendiri oleh AbrahamDia mengaku mengambil tindakan tegas kepada para penyidik yang telah membantarkannya dan menginstruksikan agar Nunun segera dikembalikan ke rutan"Tidak ada kata lain, Nunun harus diperiksa di KPK sehingga para penyidik tidak bisa bermain-main dengan Nunun," kata Abraham dengan nada tegas.
Selain Nunun adalah istri mantan suami orang nomor dua di kepolisian, beberapa pihak memang menjadi pelindung NununMenurut sumber tersebut beberapa pihak yang menjadi perhatian penyidik KPK sendiri adalah keterlibatan Miranda Goeltom dan Bank Artha Graha
Seperti yang diketahui sebelemunya pihak Nunun sendiri berkali-kali menyebutkan bahwa aktor intelektual yang dibalik penyuapan itu adalah Miranda sendiriBahkan saat diperiksa Selasa (27/12) lalu kepada penyidik Nunun mengakui bahwa dirinya mengenal akrab sosok MirandaBahkan dia menceritakan bahwa Miranda beberapa kali berkunjung ke rumahnya
Bukti perkenalan Nunun dan Miranda pernah dibeberkan Adang melalui sebuah fotoDimana dalam foto tersebut tampak Nunun, Miranda dan Adang berada dalam satu frame dengan ekspresi yang tersenyum"Pokoknya kalau Nunun menerangkan semuanya dengan jujur, penyidik akan mudah menguraikan keterlibatan Miranda," katanya
Sebenarnya, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor dengan terdakwa para politisi pun terungkap jelas bahwa sebenarnya Miranda begitu bernafsu dalam memenangkan posisi bergengsi sebagai Deputi Gubernur Senior BISaat dihadirkan sebagai saksi pun Miranda mengakui bahwa dirinya menggelar pertemuan dengan beberapa politisi sebelum fit and proper test di berbagai tempatNah, dalam pertemuan itu, Miranda lah yang membereskan semua biaya pertemuanSeperti suguhan makan, minuman sewa tempat perlengkapan dan lainnya.
Keterlibatan Bank Artha Graha memang menjadi perhatian khusus KPKPasalnya, di dalam persidangan sebelumnya terungkap bahwa penerbit cek pelawat yang kemudian dibagi-bagikan kepada para politisi adalah Bank International Indonesia (BII) atas permintaan Bank Artha Graha
Bank Artha Graha mengeluarkan uang Rp 24 miliar atas permintaan Budi Santoso, Direktur Keuangan PT First Mujur Plantation and IndustryBudi memerintahkan Artha Graha membeli cek pelawat di Bank Internasional Indonesia pada 8 Juni 2004Nah yang mengambil 480 lembar cek perjalanan dari Bank BII adalah Suparno yang merupakan pegawai Bank Artha Graha.
Tak seberapa lama, cek itu jatuh ke tangan Nunun dan diserahkan ke Ari Malangjudo yang merupakan rekan bisnis NununDia lantas memberikan jatah untuk politikus PDIP itu ke Dudhie Makmun Murod dan untuk jatah politiskus PPP Ari menyerahkannya ke Endin Soefihara
Namun pengacara Artha Graha Otto Hasibuan dalam beberapa kesempatan membantah bahwa kliennya terlibat dalam kasus tersebutMenurutnya, itu adalah transaksi perbankan biasa"Banyak orang yang membeli dari bank dan mau digunakan untuk apa bukan urusan Bank Artha Graha," katanya(kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rosa Akui Nazar Hanya Pinjam Bendera
Redaktur : Tim Redaksi