KPK Kantongi Temuan Penting Kasus Suap Innospec

Kamis, 12 Agustus 2010 – 23:13 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyelidikan kasus suap kasus terhadap pejabat Pertamina dan Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh perusahaan asal Inggris, InnospecBaru-baru ini, tim KPK juga berkoordinasi dengan Serious Fraud Office (semacam KPK di Ingggris) untuk mengembangkan pengusutan.

Menurut Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Rianto, tim KPK sudah mengantongi temuan penting bagi penyelidikan kasus suap itu

BACA JUGA: Belum Ada Keterkaitan dengan Abu Bakar Baasyir

"Ada (temuan), tapi kita belum bisa  sampaikan," ujar Bibit saat dihubungi wartawan di KPK, Kamis (12/8).
 
Mantan polisi itu beralasan, sampai saat ini statusnya kasus suap itu masih penyelidikan
Karenanya KPK belum bisa membeberkannya ke publik.
 
Adakah kesulitan dalam mengungkap kasus itu, mengingat pengadilan Inggris sudah nyatakan Innospec bersalah menyuap pejabat Indonesia? Bibit justrumenepis hal itu.

"Wah tidak (ada) keluhan dari petugasnya (penyelidik KPK), tapi dari jadwal riksa (pemeriksaan) mereka selalu ada yang dipanggil untuk dimintai keterangan," pungkasnya.


Seperti diketahui, berdasarkan putusan pengadilan Southwark Crown pula, Innospec terbukti telah melakukan penyuapan

BACA JUGA: Pengganti Antasari di KPK Cukup Setahun Saja

Adapun pihak di kementrian ESDM yang disebut menerima suap adalah mantan Dirjen Minyak dan Gas, Rahmat Sudibyo
Sementara pejabat Pertamina yang disuap itu adalah Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo.

Atas pengakuan itu, pengadilan Inggris memutuskan Innospec bersalah dan wajib membayar denda USD 12,7 juta

BACA JUGA: Sipir Pemeras Bulyan Royan Terancam Sanksi

Dari persidangan itu juga terungkap, selama kurun waktu 14 Februari 2002 hingga 31 Desember 2006, Innospec membayar sebanyak USD 11,7 juta  kepada agen-agen yang kemudian membayarkannya kepada staf Pertamina dan pejabat publik lainnya agar mendukung pembelian TEL.

Dalam rangka penyelidikan itu pula, KPK telah meminta pencegahan terhadap enam nama agar tidak bepergian ke luar negeri yaitu Rachmat Sudibyo, Suroso Atmomartoyo, Mustiko Saleh, Willy Sebastian, Muhammad Syakir, dan Herwanto Wibowo.

Sama halnya dengan Susoso yang disebut menerima suap, Mustiko Saleh adalah mantan Wakil Dirut PertaminaDua nama lain berasal dari PT Soegih Interjaya, yaitu Willy Sebastian (Direktur Utama) dan Muhammad Syakir (Direktur Operasional)PT Soegih Interjaya merupakan perusahaan pemasok timbal ke Pertamina.(pra/ara/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deteksi Dini, Bukan Revisi SKB 3 Menteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler