KPK Rahasiakan Hasil Sitaan dari Rumah Syamsul

Selasa, 23 November 2010 – 09:11 WIB

JAKARTA – Sepekan setelah melakukan penggeledahan di rumah pribadi Gubernur Sumut Syamsul Arifin pada Senin (15/11) lalu, hingga kemarin (22/11) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga mengumumkan ke publik hasil sitaan dari rumah tersangka dugaan korupsi APBD Langkat itu.

Tanpa alasan yang jelas, Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto mengatakan, hasil sitaan belum bisa diumumkan ke publik“Belum bisa disampaikan,” ujar Bibit Samad Rianto kepada JPNN di gedung KPK, Jakarta , kemarin.

Hal yang sama diungkapkan Juru Bicara KPK, Johan Budi

BACA JUGA: Dipindah ke Cipinang, Gayus Pasrah

Mantan wartawan itu pun tidak memberikan alasan yang pasti
Dia mengatakan, belum menerima pemberitahuan dari bagian penyidikan mengenai hasil sitaan dimaksud

BACA JUGA: Jamaah Pulang, Kargo Naik 15 Persen

“Kita belum diberitahu,” ujarnya.

Dia juga berdalih, memang terkadang hasil sitaan dari penggeledahan tidak langsung diumumkan
Katanya, hal ini merupakan bagian dari strategi penyidikan

BACA JUGA: Tunjangan Pengamanan Perbatasan Cair

Dia pun membantah KPK merahasiakan hasil sitaan“Bukan dirahasiakanKadang-kadang ini merupakan bagian dari teknik penyidikan,” kilahnya.

Diceritakan, saking ketatnya menjaga barang sitaan, lanjut Johan, dirinya tidak bisa langsung bertanya ke tim penyidik yang terjun langsung melakukan penggeledahanPasalnya, penyidik sendiri sangat hati-hati dan hanya melaporkan hasil sitaan ke pimpinannya“Saya biasanya tanya langsung ke Pak Ade (Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, red), apa saja hasil sitaan dan boleh nggak disampaikan ke wartawan,” terangnya.

Sebelumnya, pada Kamis lalu (18/11), Wakil Ketua KPK Moh Jasin menjelaskan, hasil penyitaan masih dalam proses pendataanJika sudah terdata semua, nantinya akan diumumkan"Hasil sitaan masih dihimpun oleh tim penyidikKita tunggu saja penjelasan dari tim," ujar Moh Jasin kepada JPNN di Jakarta saat itu.

Sebelumnya, pada hari penggeledahan, JPNN sudah mendapatkan bocoran dari petugas yang ikut mengawal penyidik KPK saat melakukan penggeledahan rumah SyamsulHanya saja, jumlah uang belum bisa dipastikan lantaran saat melakukan penggeledahan itu, selain menemukan uang ratusan juta rupiah, ratusan juta uang asing, serta emas, penyidik juga membawa satu brankas yang belum diketahui apa isinyaBrankas terpaksa diangkut lantaran dalam penggeledahan yang berlangsung hingga pukul 20.00 Wib itu, penyidik tidak bisa membukanya di tempatTotal yang sudah diketahui jumlahnya sekitar Rp1 miliar.

Jika ternyata isi brankas adalah uang, maka jumlah uang yang disita lebih dari Rp1 miliarJasin sendiri mengaku belum tahu berapa jumlah uang cash yang sudah disita, lantaran belum menerima penjelasan dari penyidik(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigrasi Wacanakan Pengurangan TPI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler