"Piala ini kami berikan kepada Ketua KPU dan anggotanya, karena selama ini KPU kami anggap tidak netral dan merupakan antek neo-liberal
BACA JUGA: Lagi, Kedubes Malaysia jadi Sasaran Massa
Sedangkan beberapa uang kertas yang kami serahkan ini juga mempunyai arti tersendiri," teriak Firman Tendry selaku koordinator.Dijelaskan Firman, untuk uang pecahan seratus rupiah dan lima ratus rupiah, ia mengatakan itu sebagai gambaran bahwa selama ini KPU selalu kekurangan uang dan rakyat siap membantu dengan cara patungan
Sementara itu untuk uang kertas real yang mereka bawa, menggambarkan kondisi TKI Indonesia yang memprihatinkan ketika bekerja di Arab Saudi
BACA JUGA: Antasari Bakal Disidang di Jakarta
Kemudian yang terakhir, untuk mata uang dolar Hongkong, para mantan aktivis 98 ini mengumpamakannya sebagai gambaran para pejabat di negeri ini yang kerap bepergian belanja menghambur-hamburkan uang rakyat ke negara tersebut.Aksi itu sendiri tidak berlangsung lama, karena Ketua KPU tidak dapat ditemui oleh para aktivis tersebut
Dikatakan oleh anggota forum lainnya, Nandang Wirakusuma, aksi tersebut memang sudah mereka rencanakan sejak beberapa hari lalu
BACA JUGA: Pergantian Musim di Indonesia Kian Aneh
Sebelumnya, mereka juga sempat menjalankan aksi bertahan dan menginap di depan markas tim sukses JK-Win, yang kemudian dilanjutkan ke markas tim sukses Mega-Pro."Kita menginginkan pemilu kali ini benar-benar bersih, kalau ingin mewujudkan pemerintahan yang bersihNamun jika dilihat masih banyaknya persoalan mengenai DPT, kami juga mendukung kalau pilpres sebaiknya ditunda," tegas Nandang pula(agu/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter
Redaktur : Tim Redaksi