Komisi Pemilihan Umum meluncurkan iklan layanan masyarakat sosialisasi Pemilu Legislatif 2009Dibanding iklan di dua edisi pemilu sebelumnya, iklan Pemilu 2009 dibuat berbeda
BACA JUGA: Bawaslu Diminta Awasi 10 Menteri
Mulai sasaran iklan sampai jargonnyaTRI MUJOKO BAYUAJI, JAKARTA
Seorang perempuan tengah asyik membaca koran
BACA JUGA: Anggaran Pemilu Dinilai Janggal
Suasana saat itu di sebuah halaman kompleks pertokoanBACA JUGA: Depkominfo Legalkan Kampanye Lewat SMS
Di tengah kekaguman dengan janji manis itu, muncul dua remaja yang mengingatkan untuk jangan sembarangan percayaPemilih pun harus cerdas melihat janji-janji.Itu adalah cuplikan dari scene (tayangan) iklan pemilu legislatif yang diluncurkan KPU kemarin (7/2)Iklan itu diluncurkan dalam dua versiPertama, versi pemilih cerdas dan satunya versi mencontreng satu kaliMasing-masing berdurasi 30 detikDua bintang muda menjadi aktor utama dalam setiap iklan ituKeduanya bintang Extravaganza, Omesh dan pemeran tokoh Jeng Kelin, Rizna Nyctagina.
"Semoga iklan ini melekat di benak masyarakat," harap Endang Sulastri, anggota KPU yang membidangi sosialisasi pemilu, kemarinPeluncuran iklan pemilu legislatif itu berlangsung sederhana di Media Centre KPUIklan yang dibuat rumah produksi Suriscomm itu merupakan kerja sama KPU dengan United Nation Development Program (UNDP).
Sasaran utama iklan itu pemilih perempuan dan remajaNamun, pada visual ditampilkan pula kelompok pemilih dari berbagai usia dan tingkatSebagai contoh, ditampilkannya pemilih usia lanjut yang baru tahu bahwa menandai surat suara dengan cara mencontrengSetelah itu, ditunjukkan pula visual ajakan untuk memilih dari pemilih penyandang cacatKeberagaman juga dipresentasikan dengan sosok etnis Tionghoa yang juga menyerukan ajakan memilih"Semua lapisan masyarakat berusaha ditampilkan di siniIni menunjukkan pemilu adalah pesta bersama," kata Endang.
Dalam hal visual, iklan pemilu kali ini berbeda dengan Pemilu 1999 dan 2004Pada Pemilu 1999 dan 2004, sosok dominan yang ditampilkan adalah pemilih dewasaEdisi 1999, ditampilkan seorang ibu dengan pernyataan khasnya, "Ingak-Ingak" di sebuah warung kaki lima.
Sedangkan di edisi 2004, jargon yang sama masih digunakanNamun, ikon yang digunakan adalah artis Mat Solar, yang saat itu kondang dengan sinetron komedi Bajaj BajuriKali ini jargon yang digunakan adalah "Contreng? Cincai Lah", yang diucapkan pemeran etnis Tionghoa"Ungkapan itu kami pikir sudah cukup akrab di telinga masyarakat," nilai Endang.
Lantas berapa biaya iklan pemilu kali ini? Menurut Mariski Nirwan, voters information and campaign officer UNDP, dana yang dihabiskan untuk iklan itu Rp 3,6 miliarDana itu sudah termasuk biaya produksi, talent (pemeran) hingga pasang iklan di prime time (waktu penonton terbanyak) di lima stasiun TV swasta"Jingle dangdut di iklan itu juga digunakan untuk iklan radio," kata diaBiaya iklan itu ditanggung oleh UNDP.
Managing Director Suriscomm Suriswanto lantas menambahkan, proses pembuatan iklan dilakukan sangat singkatHanya dua hari, yakni pada Sabtu (31/1) dan Minggu (1/2) laluLokasi syuting di Citra Raya, kompleks pertokoan dan perumahan elite di TangerangSatu lagi, di Tigaraksa, Tangerang, bertepatan dilakukannya simulasi pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU"Prosesnya cepat supaya bisa di-launching sesegera mungkin," katanya.
Dengan ditampilkannya berbagai lapisan umur, fokus iklan itu sebenarnya lebih ditujukan kepada pemilih pemulaSelain menggunakan jingle dangdut yang mengiringi durasi iklan, bahasa yang disampaikan sederhanaIni dimaksudkan supaya pemilih bisa memahami maksud iklan tersebut"Apa yang ditampilkan di sini kami usahakan dekat dengan kebiasaan masyarakat," ujarnya setengah berpromosi(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Keluarkan Aturan sistem suara Terbanyak
Redaktur : Tim Redaksi