KPU Minta Data Pembanding

Persilakan yang Tidak Puas Bisa ke MA

Jumat, 15 Mei 2009 – 10:34 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah melakukan penetapan kursi pada dinihari Kamis (14/5), yang merupakan hasil revisi dari penetapan kursi pada 9 Mei laluNamun, banyak partai yang mengaku tidak puas atas revisi tersebut

BACA JUGA: 4 Anggota KPU Terancam Pecat

Untuk itu, KPU menyarankan untuk membandingkan data
Jika memang salah, KPU siap menganulir kembali.

“Jika memang ada yang keberatan atas hasil perolehan kursi, silahkan bawa data hasil penghitungan mereka untuk dibandingkan dengan kami,” ungkap anggota KPU Andi Nurpati kepada INDOPOS (JPNN Grup), usai melakukan pertemuan dengan Menakertrans Erman Suparno di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, kemarin

BACA JUGA: Pemilu Khusus Perlu Payung Hukum



Lalu, bagaimana jika memang nanti ada data yang benar yang diajukan oleh para parpol? “Sekali lagi kami mempersilahkan untuk membandingkan data
Namun, jika semua partai membawa data yang berbeda tentunya tidak akan ada habisnya

BACA JUGA: Akan Diperiksa Selama 10 Jam

Jadi kami siap merubah jika memang semua data yang diberikan itu juga disetujui oleh partai lainnya,” jelasnya.

Untuk itu, KPU juga mengajak kepada semua parpol yang lolos PT untuk bijaksana dan jujur, jangan hanya mementingkan diri sendiri“Kalau memang suaranya berkurang, ya akui saja,” ungkapnya menyindir.

Lalu, Andi pun menyatakan bahwa KPU mempersilahkan parpol yang tidak puas atas revisi perolehan kursi tersebut dipersilahkan untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung (MA)“Silahkan aja jika memang ada yang mengadukan keberatan ke MAItukan memang tempat meperkarakan perselisihan hasil,” ujarnya.

Sebelumnya pada malam revisi penetapan kursi, perwakilan Gerindra melakukan walkout karena partainya paling banyak kehilangan kursi yakni 4 kursi di DPR dari 30 menajdi 26 kursiAkibatnya, partai mengusung Prabowo sebagai capres itu berencana akan mengajukan ke MA.
Berbeda dengan Andi, anggota KPU lainnya, I Gusti Putu Artha, mengatakan, revisi tersebut disebabkan dari adanya kesalahan input data“Kami memohon maaf kepada semua pihak atas revisi iniPenetapan kursi pada 9 Mei lalu terjadi karena adanya human error dan komputerisasi,” ungkap Putu kepada wartawan

Pada penetapan kursi hasil revisi yang diputuska pada Kamis dinihari kemarin (14/5), Partai Demokrat mendapatkan 2 kursi tambahanNamun, Golkar mengalami penurunan satu kursiPDIP bertambah 2 kursi dari 93 kursi menjadi 95 kursi, kemudian PKS dirugikan dengan berkurangnya 2 kursiPAN justru diuntungkan dengan penetapan kursi terbaru ini yang mendapatkan tambahan 1 kursi

Lalu, PPP mengalami penurunan yakni dari 39 menjadi 37 kursiKemudian, Gerindra menjadi partai yang paling banyak merosot perolehan kursinya dari 30 menjadi 26 kursi, dikarenakan PKB naik bertambah 1 kursi menjadi 27 kursiLalu Hanura menjadi partai yang banyak meraih penambahan hingga 3 kursi dari 15 menjadi 18 kursi

Bukan hanya Gerindra saja yang kesal atas hasil penetapan kursi revisi tersebutPKS juga mengalami kekesalan yang sama karena telah kehilangan 2 kursiMenurut Humas DPP PKS, Ahmad Mabruri,  kesalahan KPU memang sudah tidak bisa ditolerir lagiIa ingin agar KPU beserta jajarannya bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

"Memang semua yang jabat dari awal sudah errorMengurus pemilu tidak becusHasilnya error karena orangnya errorKita sudah bosanlah," ujarnya yang mengaku akan memikirkan langkah hukum apa yang akan diajukan oleh partainya terhadap keputusan KPU tersebut(dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Usulkan Pemilu Khusus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler