Krisis Keuangan Global, Hindari Kebijakan Unilateral

Senin, 10 November 2008 – 09:27 WIB
SAO PAOLO - Krisis keuangan global harus dibendung lewat kebijakan yang menduniaPasalnya, kebijakan unilateral di tiap negara yang tak terkoordinasi justru makin mempersulit proses pemulihan krisis

BACA JUGA: Bank-Bank Perang Bunga Pangkas Laba

Terutama di negara-negara yang sedang berkembang.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G-20 di Sao Paolo, Brazil
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rangkaian kebijakan mengatasi krisis harus terkoordinasi secara global

BACA JUGA: Percepat Pembentukan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Contoh langkah unilateral yang menyulitkan negara-negara lain adalah soal kebijakan bailout besar-besaran yang dilakukan negara-negara maju


"Bailout besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara maju yang dibiayai melalui penjualan obligasi ke pasar yang sedang kesulitan likuiditas, telah meningkatkan biaya bunga obligasi negara-negara sedang berkembang

BACA JUGA: Solar-Mitan Tunggu Harga Minyak Stabil

Ini terjadi pada saat mereka justru membutuhkan dana untuk membiayai defisit anggaran sebagai kebijakan yang counter-cyclical (mengatasi krisis)," kata Sri dalam keterangan resminya Minggu (9/11).

Pertemuan di Sao Paolo juga membicarakan kebutuhan perbaikan sistem keuangan internasionalAntara lain, kebutuhan mendesak jangka pendek untuk meningkatkan likuiditas kreditJuga, meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia dan ADB dalam memberikan bantuan dengan persyaratan yang lebih ringan(sof/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Siap Gabung Northstar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler