Krisis Listrik Kalselteng Berakhir 2010

PLTU Asam-Asam Unit 3 dan 4 Mulai Dibangun

Jumat, 27 Februari 2009 – 09:47 WIB
TANAH LAUT – Menunggu selama dua tahun lagi, krisis listrik yang terjadi di wilayah Kalsel-teng bakal teratasiKekurangan daya yang selama sepuluh tahun terakhir menjadi momok di masyarakat akan terpenuhi, menyusul dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam unit 3 dan 4

BACA JUGA: Mendagri Segera Surati Gubernur NTB

Kamis (26/02), ground breaking pembangunan pembangkit tersebut sudah dimulai.

“Krisis listrik yang terjadi di wilayah Kalselteng akan teratasi pada dua tahun mendatang
Akhir 2010, ground breking pembangunan PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 diproyeksi selesai dan bisa dioperasionalkan

BACA JUGA: Polisi Sweeping Pasien Ponari

Pembangkit ini mempunyai kapasitas 2 x 65 MW,” kata Direktur PT PLN Wilayah Luar Jawa dan Bali Hariyadi Sadono, usai pemancangan tiang pertama pembangunan dua unit pembangkit listrik di Kecamatan Asam-Asam  Kabupaten Tanah Laut, Kamis (26/02).

Saat ini, kapasitas daya yang tersedia di PLTU Asam-Asam hanya 2 x 65 MW
Itu pun tidak berfungsi secara maksimal

BACA JUGA: Wapres: Jangan Usir Penambang Rakyat di Bombana

Padahal, beban puncak pemakaian listrik di wilayah ini sebesar 300 MWSedangkan daya yang tersedia hanya 250 MW, PLTU Asam-Asam men-suport 130 MW, sedangkan daya lain berasal dari beberapa pembangkit di KalselDengan beroperasionalnya 2 pembangkit yang dibangun tersebut, berarti tambahan daya listrik untuk Kalsel-teng sebanyak 130 MW

“Diharapkan, dengan tambahan daya dari dua pembangkit yang dibangun ini, kekurangan daya listrik bisa teratasi pada tahun 2010 mendatang,” terang Sadono.

Tambahan daya sebesar 130 MW tersebut, diharapkan dapat memenuhi demand (permintaan) masyarakat yang saat ini sedang tinggi-tingginyaSadono menyebut, daftar tunggu untuk pemasangan listrik baru sudah mencapai 47 ribu calon pelangganTerpaksa, dengan daya listrik yang tersedia saat ini, permintaan yang tinggi tersebut belum bisa terpenuhi.  Namun, pada tahun 2010 mendatang ia berharap, permintaan puluhan ribu calon pelanggan tersebut bisa terpenuhi.

“Dan yang paling penting, dengan dibangunnya PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4, pasokan listrik akan lancar dan diharapkan tidak akan terjadi pemadaman listrik lagi di wilayah ini,” jelasnya.

Ground breaking PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 sendiri dilakukan secara sederhanaBertempat di halaman samping kompleks pembangkit listrik tersebut, pemancangan tiang pertama ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh jajaran pejabat PT PLN dan Gubernur Kalsel Drs H Rudy Ariffin bersama Bupati Kabupaten Tanah Laut Drs Adriansyah.

Rudy Ariffin pada kesempatan tersebut berharap, ground breaking pembangunan PLTU Asam-Asam tersebut bukan hanya tepat waktuNamun, kalau bisa dipercepat akan lebih baik lagi.

“Kalau bisa, proyek ini bisa dipercepat penyelesaiannyaJangan akhir tahun 2010, tetapi pada pertengahan Agustus 2010Karena, masyarakat di Kalsel-teng sangat mengidam-idamkan pasokan listrik yang lancar dan tidak terkendala seperti pemadaman rutin yang terjadi saat ini,” kata mantan Bupati Kabupaten Banjar ini.

Hal yang sama juga disampaikan Bupati Kabupaten Tanah Laut Drs AdriansyahIa menceritakan, saat ini pembangunan berbagai infrastruktur di daerah ini, semua bisa berjalan dengan lancar.

“Hampir semua jalan di desa misalnya sudah bisa dilewati kendaraan roda empatTapi soal listrik, nanti duluMeski pun dananya ada, tapi belum tentu masyarakat bisa memasang sambungan listrikIni juga menjadi kendala bagi investor yang mau masuk ke daerahAkhirnya, percepatan pembangunan daerah pun menjadi terhambat,” ujarnya.

Sekadar diketahui, proyek ground breaking pembangunan PLTU Asam-Asam 3 dan 4 dibiayai dengan dana senilai Rp1,2 triliunProyek ini dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya dan Chengda dari ChinaChengda merupakan perusahaan listrik terbesar di negara China dan mempunyai pengalaman internasional dengan proyek-proyek konstrksi listrik di Vietnam dan Pakistan.

Pendanaan proyek ini termasuk dalam Program Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW yang bersumber dari anggaran PLN sebesar 15 persen  dan 85 persen dari sindikasi Bank Rakyat Indonesia serta 6 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di IndonesiaEnam BPD tersebut adalah DKI Jakarta, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan(tri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Ancam Boikot Pelantikan Walikota Tarakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler