Polisi Sweeping Pasien Ponari

Jumat, 27 Februari 2009 – 06:03 WIB
CUEK: Dukun cilik Ponari seperti tidak ambil pusing dengan kehadiran Kak Seto. Ponari justru asyik bermain games di ponselnya. Foto: Donny/Radar Mojokerto/JPNN
JOMBANG - Sejumlah pihak yang sempat ngotot agar praktik dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, terus dibuka mulai melunakTanpa terkecuali para anggota wakil rakyat Jombang yang sebelumnya getol meminta Pemkab Jombang memfasilitasi praktik siswa kelas III SD tersebut dengan dalih sesuai aspirasi masyarakat.

''Jika memang penutupan itu kehendak Ponari dan keluarga, semua pihak harus mendukungnya

BACA JUGA: Wapres: Jangan Usir Penambang Rakyat di Bombana

Sebelumnya, kita meminta pemkab memfasilitasinya juga demi kepentingan Ponari sendiri,'' terang Ketua DPRD Abdul Halim Iskandar.

Ponari dan keluarga memiliki hak untuk hidup normal
Termasuk untuk hidup seperti sediakala, sebelum ribuan orang tiap hari mendatanginya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan

BACA JUGA: DPRD Ancam Boikot Pelantikan Walikota Tarakan

''Melayani atau tidak itu hak Ponari yang harus dihormati
Apalagi, sebenarnya, anak seumur dia belum saatnya memberi pelayanan

BACA JUGA: KPU Tarakan Ancam Diskualifikasi 22 Parpol

Justru dia yang seharusnya dilayani,'' ujar Abdul Halim yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh masyarakat yang ngotot menentang penutupan praktik Ponari.

Untuk itu saat ini semua pihak harus berpartisipasi menyadarkan masyarakat agar dapat memahami dan menerima keputusan Ponari itu''Sekarang seluruh elemen masyarakat harus berupaya menasihati agar tidak ada warga yang memaksakan kehendak untuk mendapatkan pengobatan dari Ponari,'' ulasnya''Ponari tidak punya kewajiban melayani pasien yang datang,'' tambahnya.

Halim optimistis kehidupan Ponari lambat laun akan normal kembali''Begitu penutupun itu tersosialisasi, bersamaan dengan gencarnya upaya penyadaran masyarakat, sedikit demi sedikit pasien pasti akan berkurangMeski, tidak bisa secara frontal,'' bebernya.

Agar semuanya berjalan kondusif, menurut dia, peran aparat keamanan juga sangat pentingKehadiran aparat untuk menjaga keselamatan Ponari dan keluargaJuga meminimalkan pihak-pihak yang ingin mengeksploitasi dan memaksakan kehendak terhadap Ponari.

Imbauan DPRD itu kemarin mulai dijalankan aparat keamanan setempatSetelah memberitahukan bahwa praktik ditutup kemarin pagi, polisi langsung men-sweeping para pasien yang masih bertahanPetugas mendatangi rumah-rumah untuk mencari warga yang bertahan dan memintanya pergi.

Sweeping semacaman itu sebetulnya juga pernah dilakukan polisi saat menutup praktik Ponari setelah jatuh korban tewas awal bulan laluNamun, saat itu pengusiran hanya sementaraKarena itu, tak lama kemudian pasien kembali berdatanganBahkan, jumlahnya makin bertambah.

Di bagian lain, langkah tegas Kapolres Jombang AKBP Tomsi Tohir dengan menutup tempat praktik Ponari dimanfaatkan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto MulyadiDia kembali mendatangi rumah PonariSayang, kedatangan kali kedua pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini tak mendapat respons dari Ponari.

Kunjungan Kak Seto yang mengklaim selalu memantau perkembangan Ponari itu malah dicueki bocah yang dipaksa menjadi dukun tibanPonari lebih memilih memainkan games di ponselnya daripada berbincang dengan SetoTak patah arang, hari ini Seto berjanji mendampingi Ponari ke sekolahPencipta karakter Si Komo itu rupanya sudah lupa dengan solusi tandon air yang diusulkannya untuk mengatasi antrean membeludak pasien Ponari pekan laluSeharian di Jombang kemarin, usul tak masuk akal itu tak sekalipun disinggungnya(doy/jif/yr/jpnn/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Baru Jombang Stop Praktik Ponari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler