Dikatakan Anggito, kebijakan bailout yang disepakati oleh Menteri Keuangan Uni Eropa, Bank Sentral Negara UE dan Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) telah mampu menstabilkan kembali pasar financial global serta mampu mencegah hancurnya mata uang Euro
BACA JUGA: Kalau Milik Swasta, Kapan pun Bisa Dijual
Bailout ini sendiri merupakan paket penyelamatan terbesar yang pernah dilakukan pemimpin G-20 (Menteri Keuangan dari 20 negara berpengaruh secara ekonomi) setelah runtuhnya Lehman Brothers."Bailout itu mudah-mudahan sudah bisa menenangkan
BACA JUGA: PLN Kantongi Dokumen AMDAL PLTA Asahan III
Bisa dikatakan, dampaknya tidak adaBACA JUGA: Penerimaan Pajak Sudah 29,8 Persen
Ini antisipasi kalau ada perubahanSehingga kalau ada yang berubah tetap bisa terserap (dalam APBN)," kata Anggito.Anggito pun mengatakan, bahwa Indonesia termasuk negara yang kuat menghadapi krisis"Dengan posisi APBN kita yang prudent dan kebijakan moneter yang dipahami oleh pelaku ekonomi, saya cukup yakin pemerintah cukup bisa menahan atau mengurangi dampak eksternal shock yang berasal dari eropa," katanya.
Optimisme menghadapi krisis Yunani, juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang ekonomi, Hatta RadjasaMenurutnya, bahwa kebijakan mega bailout oleh pemegang kebijakan Eropa sudah sangat menenangkan pasarSehingga dampak krisis tidak akan dirasakan secara langsung oleh negara-negara di Asia, khususnya Indonesia.
"Ekonomi Asia pasti akan tetap tumbuhKebijakan bailout oleh IMF dan keuangan Eropa itu cukup menenangkanSelain itu yang paling penting, tahannya kita menghadapi resiko krisis membuktikan bahwa pondasi ekonomi kita sudah cukup kuatPasar sudah bisa memahaminya," tegas Hatta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Azam: Industri Kapal Banyak Boroknya
Redaktur : Tim Redaksi