Kritik BLT Tak Hapus Kemiskinan

Dekan Kampus Agus Harimurti Berikan Presidential Lecture

Kamis, 16 September 2010 – 06:12 WIB

JAKARTA --Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengadakan presidential lecture kemarin (15/9)Kali ini, pembicara yang dihadirkan adalah Prof David T

BACA JUGA: Bermula dari Rumah, Berakhir di Lahan Kosong

Ellwood, dekan di Harvard Kennedy School, John F
Kennedy School of Government, AS

BACA JUGA: Calon Jamaah Haji Mulai Divaksin Meningitis

Itu adalah kampus tempat putra sulung SBY, Kapten Inf Agus Harimurti Yudhoyono pernah kuliah atau menimba ilmu


Acara presidential lecture diikuti seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, termasuk Wapres Boediono

BACA JUGA: Tokoh Agama Balikpapan Prihatin Kasus Bekasi

Para anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN) juga turut menyimak.

Ellwood berceramah soal bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraanEllwood yang pernah menjadi anggota tim pengurangan kemiskinan pada masa pemerintahan Presiden AS Bill Clinton itu menyinggung soal ketidakefektifan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin"Strategi dengan memberikan uang tunai tak akan menghapus sebab utama kemiskinan," kritiknya

Ellwood mengatakan, pemberian kupon atau uang tunai kepada masyarakat miskin tidak akan dapat menstimulasi pekerjaan dan ketrampilan baruDia menyarankan agar pemerintah lebih baik fokus pada stimulasi penciptaan lapangan kerja baruJuga, memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri"Pemerintah bisa latih pekerja," katanya.

Secara umum, Ellwood memberikan empat resep penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka  kemiskinanPertama, menciptakan ekonomi yang sehat dan kuatKedua, menemukan cara kerja sama jangka panjang yang kompetitif dengan menemukan keunggulan komparatif di duniaKetiga, mewujudkan pemerintahan yang kuat dan efektifKeempat, membuat program khusus bagi masyarakat miskin"Itu adalah kata-kata yang mudah diucapkan, tapi sangat sulit dijalankan," tutur Ellwood.

Presiden menyebut, meski bersifat jangka pendek, bantuan tunai atau subsidi tetap tidak bisa diabaikan"Strategi pemberian subsidi itu harus dipikirkan untuk mengentaskan kemiskinan," kata SBY

Dalam acara presidential lecture sebelumnya, SBY mengundang para tokoh berpengalaman di bidangnyaSejumlah tokoh yang pernah memberikan presidential lecture di istana adalah peraih Nobel Perdamaian dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus, pewaris takhta kerajaan Inggris Pangeran Charles, dan mantan Sekjen PBB Kofi AnnanJuga pernah dihadirkan Chairman Microsoft CorpBill Gates, dan peraih Nobel Perdamaian yang juga mantan Presiden Polandia Lech Walesa(sof/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPB Tempat Ibadah Tak Perlu Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler