Kritisi Anas, Marzuki Dipuji sebagai Negarawan

Kamis, 24 Juni 2010 – 19:29 WIB

JAKARTA - Pengamat Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin menilai keberanian Marzuki Alie bisa bersikap jernihItu dibuktikan dengan mengkritisi partainya sendiri terkait rekrutmen Anggota KPU Andi Nurpati menjadi Kepala Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat

BACA JUGA: Komitmen Hukum Anas dan Andi Dinilai Rendah

Menurut Irmanputra  hal tersebut merupakan langkah konstitusional yang patut untuk diapresiasi oleh internal Demokrat dan bangsa ini.

"Sikap objektif Marzuki Alie yang melihat bergabungnya Anggota KPU Andi Nurpati ke Partai Demokrat adalah melawan aturan yang berlaku, sekaligus memperlihatkan kualitasnya tersendiri baik sebagai kader Demokrat, Ketua DPR maupun negarawan
Seluruh kader Demokrat dan bangsa ini patut mengapresiasi kejernihan Marzuki Alie dalam memilah masalah," kata Irman, di Jakarta, Kamis (24/6).

Kejernihan dan kecermatan Marzuki Alie dalam memilah urusan politik dengan kepentingan penegakkan hukum, kata dia, sekaligus membantah opini yang selama ini dipersepsi publik sebagai kader yang terus-menerus membela SBY

BACA JUGA: Marzuki: Demokrat Tidak Balas Jasa

"Kali ini Marzuki Alie ternyata sanggup membela kepentingan DPR sebagai institusi pengawas undang-undang
Ini jelas bermanfaat bagi SBY selaku Ketua Dewan Pembina Demokrat agar Ketua Umum Anas Urbaningrum tidak mengulangi kecerobohannya," tegasnya.

Ditanya, apakah sikap kritis Marzuki Alie itu merupakan efek dari kekalahan Marzuki Alie dari Anas Urbaningrum saat pemilihan Ketua Umum PD? Irmanputra Sidin berpendapat, bahwa pertanyaan tersebut tidak lagi menjadi penting

BACA JUGA: Pemberian Hak Pilih TNI Ancam Stabilitas Nasional

"Pelanggaran terhadap undang-undang adalah masalah semua anak bangsaDan Marzuki Alie sudah berada di jalur yang benar karena melaksanakan amanat ketua dewan pembinanya (SBY) untuk taat hukum," imbuh Irman.

Irman menyarankan agar Ketua Umum Demokrat segera memberikan klarifikasi terkait rekrutmen Anggota KPU Andi Nurpati itu ke dalam partai"Partai Demokrat harus bisa menjelaskan apakah bergabungnya Andi tersebut merupakan kebijakan partai, atau hanya kebijakan orang-perorang yang memiliki kewenangan untuk memasukkan Andi dalam struktur partaiDan saya yakin jika saja Marzuki Alie ikut dalam formatur, tentu kejadian kontradiktif ini dia cegah," tegas Irman lagi.

Bagaimana pun proses yang terjadi, Irmanputra Sidin juga mengatakan bahwa keputusan mendudukan Andi Nurpati ke dalam Partai Demokrat jelas tindakan tidak 'senonoh'Ini adalah tindakan tidak 'senonoh' karena yang dilakukan itu wujudnya perselingkuhan antara Demokrat dengan Anggota KPU Andi Nurpati"Kalau diumpamakan, Andi Nurpati tengah membina rumah tangga dengan KPU, namun di tengah jalan Andi diajak berselingkuh oleh Demokrat atau siapapunCelakanya, pihak yang mengajak selingkuh mengultimatum, kau ceraikan suamimu, atau kau tidak jadi kukawiniJelas ini perbuatan tidak 'senonoh'," ungkap Irmanputra Sidin.

Irmanputra Sidin menambahkan kalau perselingkuhan rumah tangga yang dilanggar adalah hukum agama, namun perselingkuhan model Andi Nurpati denan Partai Demokrat merupakan pelanggaran konstitusi.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penangkapan Pembagi Voucher Dibeber di MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler