KTI Tolak Capres "Pro Barat"

Rabu, 18 Juni 2008 – 17:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA — Adanya ketimpangan kawasan di Indonesia, menimbulkan gejolak di kalangan solidaritas kebangkitan ekonomi kawasan timur Indonesia (TATA-KTI)Pemerintah selama ini lebih pro kawasan Barat dibandingkan Timur sehingga pembangunan jadi timpang

BACA JUGA: 1001 Masalah Air Bersih Indonesia

Untuk itu dalam Pilpres 2009 mendatang, KTI akan mendukung Capres yang pro Timur

Hal ini terungkap dalam diskusi panel yang digelar di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Rabu (18/6), menghadirkan tokoh-tokoh sekaligus penggagas KTI, antara lain Zainal Bintang (Sulsel), Laode Ida (Sultra), Manuel Kaisiepo (Papua), Iskandar Andi Nuhung (Sulsel), Theo Sambuaga (Sulut), Freddy Roeroe (Sulut), Marhany Pua (Sulut), Jefrie Rawies (Sulut), Boy Sompotan (Sulsel), Polycarpus Lopez (NTT)

BACA JUGA: Sekda Sumut Dijebak Anak Buah

Zainal mengungkapkan, banyak program KTI kandas di departemen

Ambil contoh penyulingan minyak mentah Hemoco Selayar Sulsel, Internasional Hub Port Bitung Sulut, Hydropower Membramo Papua, Marine Tourism dan Eco Tourism (jaringan Bali-NTB-NTT-Maluku-Bunaken-Gorontalo-Raja Ampat-Wakatobi-Takabonerate-Togian), Freeprort Papua, Newmont NTB, Inco (Sultra, Sulteng, Sulsel), BP Indonesia (Papua Barat), dan tambang emas Malut.

"Ini mega proyek strategis KTI yang siap realisasi, tapi kemudian tenggelam karena kabinet berganti," ujar Zainal.

Senada itu Laode Ida menegaskan, untuk Pilpres 2009, KTI hanya akan memilih Capres yang benar-benar mau memperjuangkan bagian timur

BACA JUGA: Todung Pilih Banding ke KAI

Masalah calonnya berasal dari bagian barat atau timur tidak utamaSebab, Wapres Jusuf Kalla yang dari Sulsel ternyata tidak mampu memajukan KTI.

"Yang KTI butuhkan sekarang adalah sosok pimpinan yang tidak berorientasi pada dirinya sendiri, misalnya niatnya untuk lebih melancarkan bisnisnyaKTI butuh pimpinan yang bisa mengembangkan kepentingan bagian timur," tegas Laode.

Andi Nuhung menambahkan, Capres idaman KTI harus punya orientasi ekonomi makro untuk pembangunan Indonesia TimurSelain itu kabinet mendatang harus ada lembaga yang menjamin pengembangan KTI

"Dulu ada departemen yang menangani percepatan pengembangan KTI, tapi setelah presidennya berubah lembaga tersebut langsung dihapus dengan alasan jumlah penduduknya kecilMakanya itu, Capres yang akan maju bukan bargaining dengan penduduk tapi SDMSemua wilayah di KTI kaya akan sumber daya alamnya," beber Andi.

Sementara Marhany dengan tegas menyatakan, KTI akan menolak Capres yang tidak mau mendukung program di bagian Timur"Kami selaku anggota DPD akan melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk mengimbau agar jangan memilih Capres tersebut," cetus Marhany yang diiyakan para tokoh KTI

Dalam diskusi panel tersebut, sempat berkembang KTI akan mencalonkan SBY dan Din Samsudin sebagai pasangan Capres/Cawapres 2009Meski hanya sebatas rumor, namun usul Zainal ini cukup mendapat sambutan hangat.

Din sendiri yang dimintai pendapatnya mengungkapkan akan mendukung penuh percepatan pengembangan KTI terutama dari aspek ekonominya"Saya siap memajukan KTI karena pembangunan bukan hanya milik bagian barat saja tapi juga tengah dan timur," ujarnya(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Yakin Buruannya Tak Lari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler