jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja menerima laporan memburuknya udara di Kota Pekanbaru, Riau, karena Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) akibat asap kebakaran hutan dan lahan meningkat.
"Kami juga baru saja peroleh informasi dari posko Riau (Pekanbaru), indeks standar pencemaran udara teurs meningkat, menjadi tidak sehat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalma konferensi pers di kantornya, Rabu (17/9).
BACA JUGA: Pernah Salami Kapolri, Pria Ini Ancam Kapolda Sultra
Saat ini, informasi terbaru, kondisi jarak pandang di bandara dan beberapa wilayah di Pekanbaru ada yang kurang dari 1 kilometer, sehingga kabut asap sudah mengganggu aktifitas masyarakat.
"Asap sudah mengganggu masyarakat, penerbangan sehingga pemadaman perlu dilakukan secara masif untuk mengatasi hotspot," jelasnya.
BACA JUGA: 933 Pelamar CPNS Belum Menyerahkan Berkas
Data terakhir yang dirilis BNPB menyebutkan untuk Riau, hotspot di wilayah itu tersisa 20 titik. Namun demikian kondisi kabut asap Riau diperparah oleh kiriman asap dari Sumsel yang jumlah hotspotnya masih tinggi, 195 titik.
Hingga kini BNPB masih terus membackup BPBD bersama TNI, POlri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api masih terus melakukan pemadaman di wilayah Riau dengan water bombing dari udara dengan dua Helicopter Bolco dan Sikorsky maisng-masing satu unit.
BACA JUGA: Hendak Tera Ulang Timbangan, Petugas Diancam Parang
"Kita juga memasang GMG (Ground Mist Generator) di bandara Pekanbaru (6 unit). Alat ini mengeluarkan embun untuk mengikat partikel asap. Untuk modifikasi cuaca belum dilakukan karena keterbatasan pesawat terbang," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Hukum Eks Kepsek Cabul 7 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi