jpnn.com - JAKARTA - Penasihat Hukum Hercules, Joao Meco keberatan dengan penangkapan kliennya. Pasalnya, Hercules yang baru saja menjadi mualaf tidak mendapatkan kesempatan untuk merayakan hari lebaran bersama keluarganya.
"Kita sangat prihatin, mau menyambut hari raya mestinya kan bebas dulu, lalu baru nanti dipanggil," kata Joao kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Diduga Lakukan Pencucian Uang, Hercules Ditangkap Lagi
Ia juga menilai penangkapan Hercules oleh tim pemburu preman berjumlah 45 orang sangat berlebihan. Seharusnya, sambung Joao, penangkapan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) tersebut tidak perlu menggunakan tim khusus.
"Jangan pakai pasukan anti huru-hara, anti teror, baju anti peluru, biasa saja," ujar Joao keberatan.
BACA JUGA: Gara-gara Rp50 Ribu Pemuda Dibunuh
Penangkapan Hercules kali ini cukup unik. Pasalnya, terjadi tepat saat ia baru keluar dari rutan setelah menjalani hukuman 4 bulan 7 hari.
Dalam kasus pertama, Hercules dinyatakan terbukti bersalah melakukan pemerasan terhadap sejumlah warga di Jakarta Barat. Kemudian dalam kasus kedua, pria yang dikenal dekat dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut diduga melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang.
BACA JUGA: Dua Bocah Curi Petasan untuk Jajan
Jika terbukti, Hercules terancam dihukum penjara paling lama 20 tahun. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihabisi Gara-Gara Gagal Aborsi
Redaktur : Tim Redaksi