Kunjungi Food Estate di Gunung Mas, Mentan Amran: Ini untuk Masa Depan

Senin, 11 Desember 2023 – 14:39 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertahanan RI, Muhammad Herindra meninjau kegiatan food estate. Foto: dok Kementan

jpnn.com, KALIMANTAN TENGAH - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertahanan RI, Muhammad Herindra meninjau kegiatan food estate berupa tanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Di lokasi tersebut, keduanya bergerak cepat memastikan pangan nasional dalam kondisi aman.

BACA JUGA: Program JUT dari Kementan Sukses Tingkatkan Nilai Tambah Petani, DPR Beri Apresiasi

Mentan mengaku optimistis lahan jagung seluas 600 hektare di food estate dapat ditangani dengan baik terutama melalui kolaborasi yang kuat antara Kementan dan Kemenhan.

"Food estate ini untuk masa depan anak cucu kita, untuk generasi kita ke depan. Ini adalah kontribusi kami dalam memberi pangan masyarakat dunia. Ini mimpi besar kita, mimpi besar Bapak Presiden, juga mimpi besar Kemenhan," ujar Mentan Amran dalam kunjungan tersebut, Senin (11/12).

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan I-Pubers

Dia menambahkan food estate yang dikerjakan itu sudah sangat bagus karena jagung yang ditanam memiliki kualitas panen sangat besar.

Hal itu terlihat dari keragaan daun dan batang yang tumbuh sesuai dengan kondisi pertanaman di Kalimantan.

BACA JUGA: Kementan Terus Pacu Produksi Bawang Putih Dalam Negeri

Oleh karena itu, Mentan mengajak masyarakat agar saling bahu membahu mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional sehingga tidak perlu diributkan secara meluas.

"Ini terlalu kecil untuk kami ributkan dan polemik. Bayangkan kalau kami membagi 600 hektar dari 7,4 juta hektar, itu hanya 0,008 persen. Tapi ini dibahas di media harusnya ini dihentikan karena sangat kecil. Apalagi anggaran food estate ini hanya 54 miliar, kecil sekali, itupun bantuannya dari kementerian PU," katanya.

Mentan menambahkan food estate ini nantinya akan dijadikan sebagai sentra dan kekuatan besar bagi cadangan pangan Indonesia ke depan, terutama dalam mengantisipasi kepadatan jumlah penduduk yang terus meningkat.

"Tiap tahun penduduk kita bertambah kurang lebih 3,5 juta. Jadi, ini harus disiapkan makanannya, harus disiapkan pangannya. Kalau tidak dari sekarang bisa bermasalah bangsa ini,".

"Ingat kalau krisis ekonomi sektor pertanian berjaya dan covid mampu kita lewati. Akan tetapi kalau krisis pangan siapa yang bisa mengatasi," jelasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Kementan Atasi Harga Cabai yang Melambung Tinggi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler