BANGKOK - Banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Thailand selama tiga bulan terakhir, turut menenggelamkan citra baik Perdana Menteri (PM) Yingluck ShinawatraSelain dianggap tak becus mengatasi banjir yang tiap tahun mampir ke Negeri Gajah Putih, pemimpin 44 tahun itu juga diklaim tidak pro-rakyat miskin
BACA JUGA: Obama Kembali Rebut Posisi Puncak
Kemarin (3/11), adik bungsu Thaksin Shinawatra itu berkunjung ke lokasi banjir
BACA JUGA: Penjara Seumur Hidup Jerat WNI asal Sulsel
Konon, distrik tersebut merupakan wilayah yang terkena dampak paling parahBACA JUGA: WN Pakistan Palsukan Dokumen
Mereka justru menumpahkan amarah kepada sang kepala pemerintahan."Saya tidak paham, Anda kemari untuk memberikan bantuan atau malah memperburuk keadaan," teriak seorang perempuan yang menjadi korban banjirDia kesal karena tidak mendapatkan paket bantuan dari pemerintahTermasuk, bantuan yang kemarin dibagikan Yingluck lewat perahu karet tim SAR dalam kunjungannya selama dua jam tersebut
Kemarin, sekitar 500 orang sengaja berbaris di sekitar Pasar Kosum Ruamjai, menantikan paket bantuan dari YingluckMereka sengaja berkumpul dan antre di kawasan tersebut sejak pagiTapi, ternyata, jumlah paket yang dibagikan Yingluck tak sebanding dengan jumlah warga yang mengantreAkibatnya, banyak dari mereka yang pulang dengan tangan hampa
Distribusi bantuan makanan dan obat-obatan dari pemerintah memang terkendala akses jalanSebagian jalan putus akibat banjir, dan sebagian yang lain tak bisa dilewatiPadahal, persediaan pangan di tempat-tempat penampungan sementara kian menipisPersediaan milik masing-masing warga yang menjadi korban banjir pun juga sudah mulai habis.
Tak hanya membagikan paket bantuan, Yingluck juga meninjau air yang merendam seluruh permukiman warga di distrik tersebutKabarnya, air di kawasan tersebut sudah mulai tercemarMaklum, air bah yang melumpuhkan geliat bisnis Thailand itu sudah bercampur dengan berbagai sampah dan bahkan mayat manusia atau bangkai hewan
Kemarin, politikus yang sebelumnya lebih dikenal sebagai pebisnis perempuan itu melarutkan dua bola lumpur EM ke dalam airKonon, bola-bola lumpur yang mengandung mikroorganisme itu mampu menetralisir pencemaranTapi, warga yang kadung kecewa pada kinerja pemerintah malah mencaci maki"Anda hanya bermain-main, tak benar-benar membantuJadi, tak usah kemari lagi," seru seorang kakek
Sementara itu, menurut The Nation, reaksi berbeda ditunjukkan sekitar 400 warga BurapaKemarin, mereka menyambut gembira kedatangan YingluckSebagian dari mereka mengatakan bahwa jika bukan karena sang PM, maka mereka semua tak akan mampu bertahan dalam situasi bencanaReaksi yang hampir sama diungkapkan sekitar 200 korban banjir yang menginap di Don Mueang Technical College.
Meski lebih banyak mendengar caci maki dan ekspresi kemarahan, Yingluck mengaku tak sakit hatiSebagai pemimpin, dia mengaku cukup bisa memahami beragamnya reaksi masyarakat terhadap pemerintah terkait penanggulangan bencana kali ini"Harus saya akui, saya juga sering merasa tertekanSebenarnya saya sangat ingin segera membantuTapi, ada prosedur yang harus saya lewati," ujarnya
Yingluck sendiri, sebenarnya juga berpotensi menjadi korban banjirSebab, rumahnya terletak di seberang Jalan RamIntra yang kini terendam banjirJika air tak kunjung surut, jalan di depan rumah Yingluck pun sudah pasti akan ikut terendamBeruntung, rumah tersebut satu meter lebih tinggi dibanding jalan di depannya"Tapi, jika genangan semakin meningkat, saya akan membiarkannya masuk rumah," katanya(AFP/AP/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukum UNESCO, Israel Caplok Wilayah Palestina
Redaktur : Tim Redaksi