Kuota 30 Persen Perempuan di Parlemen Dipastikan Tak Tercapai

Jumat, 08 Mei 2009 – 07:32 WIB
JAKARTA - Target keterwakilan perempuan di parlemen 30 persen hampir dipastikan tak tercapaiData yang dikumpulkan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia sampai sekarang menunjukkan, caleg perempuan terpilih baru mencapai 73 orang

BACA JUGA: KPU Batalkan Rekap Bengkulu

Atau, baru sekitar 13 persen dari total 660 anggota yang ada.

Direktur Eksekutif Puskapol UI Sri Budi Eko Wardani memperkirakan -kalau pun ada penambahan- maksimal caleg perempuan terpilih hanya 80 orang
Jumlah itu berasal dari sembilan partai nasional yang lolos parliamentary threshold 2,5 persen.

"Kecenderungannya, mereka yang punya nomor urut atas (1, 2, atau 3, Red) memiliki tingkat keterpilihan lebih tinggi," ungkap Sri Budi saat menjadi pembicara diskusi di Hotel Harris, Jakarta, kemarin (7/5)

BACA JUGA: KPU Dinilai Salah Tafsir

Menurut dia, hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa penerapan sistem suara terbanyak belum banyak berpengaruh terhadap masyarakat secara umum.

Di antara 73 caleg perempuan terpilih yang berhasil dikumpulkan, Partai Demokrat berhasil melolskan paling banyak, 21 orang
Kemudian, disusul PDIP 19 orang, Partai Golkar 17 orang, dan PKB 6 orang

BACA JUGA: KPU Lembur Bersama Saksi

Selanjutnya, PAN, PPP, dan Partai Gerindra sama, hanya berhasil meloloskan 3 orangPKS sementara berada di posisi buncit dengan hanya meloloskan 1 orangSedangkan Partai Hanura, datanya hingga saat ini masih belum masuk

Secara akumulatif, perkiraan legislator perempuan di parlemen 2009-2014 itu sebenarnya meningkat jika dibandingkan dengan periode sebelumnyaPada 2004-2009, jumlah anggota DPR perempuan hanya 56 orang"Tapi, peningkatan itu masih sebatas angka, belum dibarengi dengan peningkatan kualitas," ujar Sri Budi

Berdasar data sementara hasil Pemilu 2009 yang dikumpulkan Puskapol UI, caleg perempuan terpilih yang memiliki basis dinasti politik masih mendominasi, yaitu mencapai 42,86 persenKemudian, diikuti basis rekrutmen kalangan kader partai sekitar 30,16 persen dan basis figur populer mencapai 25,4 persenSedangkan yang berasal dari aktivis LSM sangat kecil, sekitar 3,17 persen

"Dengan peta basis rekrutmen seperti itu, tentu kami ragu terhadap kualitas caleg perempuan yang ada di parlemen nanti," pungkas Sri Budi(dyn/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Deadline, KPU Kerja hingga Dinihari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler