JAKARTA – Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas mengusulkan penambahan kuota BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2011, dari 38,59 juta kiloliter (KL) yang ditetapkan dalam APBN 2011, menjadi 40,20 juta KL.
"Ikhtisar prognosa volume BBM bersubsidi untuk RAPBN-P tahun 2011 sebesar 40,20 juta KL atau naik 4,1 persen dari volume yang telah ditetapkan dalam APBN 2011 sebesar 38,59 juta KL,’’ ungkap Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di gedung DPR, Senayan, Senin (30/5).
Tubagus merinci, untuk premium bertambah dari 23.190.505 menjadi 24.160.483 KL atau meningkat sekitar 4,1 persenSedangkan solar bertambah dari 13.094.952 menjadi 14.726.362 KL atau meningkat 4,8 persen.
‘’Penambahan ini hanya dilakukan pada BBM bersubsidi jenis premium dan solar, sedangkan minyak tanah tetap pada kuota semula yakni sebesar 2.315.599 KL,’’ terangnya
BACA JUGA: 2012, Konsumsi BBM Subsidi Diprediksi 45,6 Juta KL
Disebutkannya, perhitungan penambahan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN-P ini mengingat semakin meningkatnya penggunaan BBM bersubsidi akibat dari pertumbuhan penduduk, ekonomi, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor
BACA JUGA: Kadin Malaysia Dirayu Investasi Properti
BACA JUGA: BBM Subsidi Sudah Tersedot 15,46 Juta KL
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Dukung Pembatasan Premium per 1 Juli
Redaktur : Tim Redaksi