Kuota Jalur Offline SMAN dan SMKN Belum Terpenuhi

Kamis, 13 Juni 2019 – 23:53 WIB
Siswi ikut PPDB. Foto: JawaPos.com

jpnn.com, SIDOARJO - Pendaftaran jalur offline masuk SMAN dan SMKN dibuka sejak Selasa (11/6) lalu. Masa pendaftaran berlangsung hingga hari ini (13/6).

Sampai hari kedua kemarin (12/6), sejumlah kuota masih kosong. Artinya, belum ada pendaftar yang masuk.

BACA JUGA: 5 Masalah Jelang Pendaftaran PPDB 2019

Di SMKN 2 Buduran, misalnya. Berdasar data terakhir kemarin, sejumlah kuota untuk beberapa jalur belum terpenuhi.

Namun, sudah ada 49 siswa yang mendaftar jalur tidak mampu. Selain itu, 30 anak mendaftar jalur prestasi, 1 anak dari jalur anak buruh, 1 anak jalur perpindahan orang tua, dan 7 anak mendaftar di jalur inklusi.

BACA JUGA: Jarak Rumah ke Sekolah 500 Meter, tak Lolos PPDB 2019 Jalur Zonasi

BACA JUGA : Jarak Rumah ke Sekolah 500 Meter, tak Lolos PPDB 2019 Jalur Zonasi

Di sekolah tersebut, hanya pendaftar jalur prestasi yang sudah melebihi kuota. Sekolah yang dipimpin Asmunir itu menyediakan 13 kursi untuk siswa jalur prestasi. Untuk jalur lainnya, kuota belum terpenuhi.

BACA JUGA: PPDB 2019: Dilarang Tambah Rombel Seenaknya

''Kuota untuk anak tidak mampu ada 65 kursi, anak buruh ada 22 kursi, pindah tugas ada 22 kursi, dan inklusi ada 36 kursi,'' kata Muhammad Akhsan, panitia PPDB SMKN 2 Buduran.

Akhsan masih menunggu hingga pendaftaran terakhir pada hari ini. Jika tetap ada yang kosong, sisa kuotanya akan dimasukkan dalam jalur reguler.

''Jalur offline ini pun juga yang daftar belum pasti diterima,'' katanya.

Mengapa? Sebab, kata Akhsan, ada verifikasi lebih dulu. Misalnya, verifikasi siswa jalur tidak mampu.

Tim akan datang ke rumah siswa pendaftar untuk mengecek keadaan rumahnya. ''Untuk memastikan benar-benar memenuhi persyaratan,'' ungkapnya.

BACA JUGA : PPDB 2019: Nilai UN Tinggi Dapat Kuota 20 Persen

Ine Febriyanti, siswa SMPN 2 Jabon yang mendaftar jalur siswa tidak mampu, kemarin mengaku optimistis bisa diterima. Sebab, data yang dimasukkan sudah sesuai. Persyaratan yang dibawa juga sudah lengkap.

''Tinggal ditunggu saja. Jika tidak lolos, akan mendaftar di jalur reguler,'' ucapnya.

Beda lagi dengan Putri Suliswati. Harapannya untuk masuk jalur prestasi kemarin pupus. Sebab, tim PPDB menolak sertifikatnya.

Sertifikat yang dimiliki siswi asal SMPN 1 Gedangan itu adalah juara 2 karate tingkat Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu, syarat untuk bisa masuk lewat jalur prestasi minimal juara 1 tingkat kabupaten. Kecuali untuk tingkat provinsi, pendaftar bisa menggunakan sertifikat juara 2.

''Tidak ada sertifikat lainnya, cuma itu,'' katanya.

Meski kandas, Putri tak menunjukkan kekecewaan. Untuk bisa masuk ke sekolah negeri, masih ada jalur lainnya.

''Mendaftar di jalur online saja. Ini saya sudah punya PIN,'' ujarnya. (uzi/c22/hud/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB 2019: Nilai UN Tinggi Dapat Kuota 20 Persen


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler