Kurangi Sampah Plastik, Nestle Gandeng Qyos Luncurkan Mesin Isi Ulang

Selasa, 21 Maret 2023 – 10:46 WIB
Mesin isi ulang yang dibuat Nestle bekerja sama dengan Qyos. Foto: Nestle

jpnn.com, JAKARTA - Nestle telah menjalin kerja sama dengan Qyos untuk menghadirkan teknologi mesin isi ulang.

Studi yang dilakukan Nestle Indonesia dan Nestle R&D Singapura itu merupakan komitmen akan kemasan berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan plastik resin baru.

BACA JUGA: Nestle Indonesia Dorong Karyawan Perempuan Berkarya di Bidang STEM

Selain itu, memastikan lebih dari 100 persen kemasan dirancang untuk dapat didaur ulang pada 2025 dan juga diguna ulang.

Direktur PT. Nestle Indonesia Samer Chedid menjelaskan Nestlé berkomitmen menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini, dan generasi mendatang.

BACA JUGA: Soal Rencana Pemblokiran Pasokan Sawit ke Nestle, Begini Tanggapan Astra Agro

"Kami sedang dalam perjalanan mencapai net zero emission. Sebagai bagian dari perjalanan ini, Nestle melakukan pengembangan kemasan berkelanjutan dengan meluncurkan studi pasar isi ulang yang kedua," ujar dia dalam siaran resmi, di Jakarta.

Dia berharap melalui teknologi mesin isi ulang Nestle x Qyos dapat mendukung pemerintah mendorong masyarakat dalam mengurangi penggunaan kemasan dan memberikan dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan di Indonesia.

BACA JUGA: Ini Strategi PT Nestle Mewujudkan Nol Emisi Karbon di Indonesia

Studi pasar kemasan isi ulang kedua itu akan berlangsung selama 4-6 bulan yang menyediakan produk Milo dan Koko Krunch, dengan berbagai varian gramasi.

Mesin isi ulang Nestle x Qyos akan ditempatkan di dua lokasi ritel, yaitu di Naga Swalayan Simatupang, Jakarta Selatan dan Farmers Market Summarecon Mall Serpong, Tangerang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Nestle memiliki komitmen untuk mengembangkan inovasi pengemasan, meminimalkan penggunaan plastik, dan mendorong perilaku daur ulang.

Salah satunya melalui kolaborasi Nestle dan Qyos sebagai upaya dalam mendukung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.75 tahun 2019 mengenai peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada 2029.

Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sinta Saptarina Soemiarno, mengatakan, diperlukan kolaborasi dari lintas sektor dalam menghadirkan solusi yang harus diwujudkan dengan menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan Indonesia.

"Kami mengapresiasi komitmen PT. Nestle Indonesia dalam mewujudkan pengembangan kemasan yang berkelanjutan untuk mendukung upaya pemerintah melalui kolaborasi bersama Qyos dengan menghadirkan teknologi mesin isi ulang produk," ucapnya.

Inovasi yang dihadirkan oleh Nestle x Qyos melalui mesin isi ulang dapat menjadi alternatif bagi para konsumen membeli produk Nestle Milo dan Koko Krunch yang dilakukan dengan cara isi ulang.

Sebelumnya, Nestle telah melakukan studi kemasan isi ulang pertama pada 2021 melalui kerja sama dengan Siklus Indonesia dalam pendistribusian produk. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nestle Ideal Hadir Sebagai Solusi Kebutuhan Zat Gizi pada Anak


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler