jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri telah menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 31,6 kilogram yang berasal dari Malaysia dan akan diedarkan di Indonesia.
Dari penyelundupan itu diketahui, ketiga kurir yang ditangkap ternyata dijanjikan upah uang Rp 500 juta..
BACA JUGA: Bawa 1,5 Kg Sabu, Dua Warga Lamtim Diringkus di Banyuasin
"Dijanjikan Rp 500 juta sama sopir, saya belum dapat DP, sopir saja sudah dapat Rp 50 juta," kata Daud, salah satu kurir yang ditangkap Bareskrim, Senin.
Kepada petugas, Daud mengaku baru mendapat uang bila sabu-sabu yang dia kirim sampai ke tujuan, yakni ke Batu Ceper, Tangerang.
BACA JUGA: Pekerja Bengkel Nyambi jadi Kurir Sabu-Sabu
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, Daud ditangkap di Rumah Makan Padang Jalan Nasional Mekarsari Pulomerak Cilegon pada 21 November 2018.
"Dia ini jalan terlebih dahulu agar bisa memantau situasi keadaan perjalanan. Jika ada razia dari petugas kepolisian ia akan memberitahukan kepada anak buahnya yang berada di belakan," kata Eko.
BACA JUGA: Coba Selundupkan Sabu-sabu di Bungkus Kacang Kulit
Dalam penyelundupan ini, Daud bekerja bersama dua orang lain di Lampung Timur. Di hari yang sama di Lampung Timur, petugas mengamankan dua orang tersangka, yakni Heriyanto dan Yanto Jumadi yang dipantau oleh Daud.
Kedua tersangka itu diamankan ketika membawa sebuah truk Hino berisikan narkoba jenis sabu-sabu.
Jenderal bintang satu ini mengatakan, sabu-sabu sebanyak 31,6 kilogram dimasukkan ke dalam tiga buah tas. Narkoba itu dibungkus dengan kemasan teh Thailand berwarna hijau.
Tiga buah tas itu disembunyikan di mobil, tepatnya di belakang kardus berisi bungkus sterofoam mie instan merek Pop Mie.
Eko menambahkan, sistem pengendalian seperti yang dilakukan Daud merupakan cara lanjutan dari penyelundupan terpisah yang dilakukan melewati perairan Indonesia.
Penyelundup dari luar negeri mengirim sabu dengan cara terpisah, dalam jumlah kecil, sekira 30 kilogram dalam setiap pengiriman.
"Sekarang sindikat lebih hati hati. Untuk mapping, sindikat pecah diri. Pengiriman dari Malaysia menggunakan kapal kapal kecil. Ini yang jadi tanggung jawab kami bagaimana strategi menghadapi sindikat itu. Tim sudah siap juga," tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Kurir Sabu-Sabu untuk Biaya Istri Melahirkan
Redaktur & Reporter : Natalia