Kursi Jalur Undangan IPB dan ITB Tersisa 5 Persen

Rabu, 08 Juni 2011 – 23:20 WIB
JAKARTA - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan, jumlah kursi jalur undangan yang tersisa di IPB hingga saat ini sebanyak 5 persen atau sekitar 117 kursi dari total jumlah kursi jalur undangan yang sebanyak 2331 kursiHerry menjelaskan, hal tersebut diiakibatkan adanya siswa atau pelamar jalur undangan yang tidak melakukan registrasi atau pendaftaran ulang.

"Di IPB sendiri ada ada sekitar 5 persen kursi yang tersisa di jalur undangan.  Kita belum memperoleh alasan yang jelas mengapa para pelamar jalur undangan tidak melakukan registrasi/pendaftaran ulang

BACA JUGA: Bidik Misi Dinilai Banyak Salah Sasaran

Karena mereka tidak memberikan kabar dan tidak datang ke panitia
Kemungkinan besar dia memanfaatkan hari itu untuk ikut ujian tulis SNMPTN, sheingga tidak melakukan registrasi ulang," ungkap Herry kepada JPNN ketika ditemui usai acara pertemuan Rektor di Gedung Ditjen Dikti, Kemdiknas, Jakarta , Rabu (8/7).

Dipaparkannya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui undangan 63 persen, ujian tulis 20 persen, ujian Talenta Masuk IPB (UTM) 10 persen, Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) 7 persen.

Herry yang juga merupakan Ketua Panitia SNMPTN 2011 ini menyatakan, sisa kursi jalur undangan tersebut nantinya akan diisi dengan peserta yang lolos seleksi ujian tulis SNMPTN 2011

BACA JUGA: Menang Olimpiade Bukan Jaminan Bisa Terima Beasiswa

"Kuota sisanya, bisa ditambahkan ketika Ujian tulis ini
Berarti jatah ujian tulis semakin bertambah, dan masing-masing rektor nanti akan melakukan penyesuaian

BACA JUGA: Guru Honorer tak Digaji Sejak Januari

Meskipun jalur undangan ada kursi yang tersisa, namun mereka yang memanfaatkan undangan sudah cukup banyak," pungkasnya.

Sementara itu, rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengungkapkan, ada sebanyak 5 persen kursi atau sekitar 100 kursi yang tersisa dari jumlah total kursi yang tersedia di jalur undangan SNMPTN di ITB yang mencapai 2000 kursiAlasannya pun senada dengan Herry, yakni disebabkan adanya pelamar jalur undangan yang tidak melakukan pendaftaran ulang"Penyebabnya karena ada pelamar yang tidak melakukan pendaftaran ulang," singkatnya.

Lebih lanjut Herry menambahkan, jika nantinya ditemukan bahwa ada pelamar jalur undangan yang berasal dari keluarga tidak mampu, maka akan segera dipertimbangkan dan dialihkan ke dalam jalur beasiswa Bidik Misi"Kalau ada info ternyata ada siswa jalur undangan yang miskin, ,tidak mampu serta ketatkutan yang berlebihan mengenai masalah pembiayaan, maka akan kita pertimbangan dan mungkin bisa dimasukkan ke Bidik Misi," ujarnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Edaran Larangan Pungli di Sekolah Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler