jpnn.com - MALAGA - Barcelona mengalami dua hasil kontras dalam sepekan terakhir. Usai menghancurkan Levante 7-0 pada laga perdana Primera Division (18/8), Barca lantas berjuang keras untuk sekedar memetik hasil imbang 1-1 di kandang Atletico Madrid pada leg pertama Piala Super Spanyol (21/8).
Namun, menghadapi tuan rumah Malaga pada jornada kedua dini hari nanti (siaran langsung RCTI, kickoff 02.00 WIB), Barca diprediksi tidak akan kesulitan untuk memetik kemenangan. La Rosaleda, kandang Malaga, selama ini justru menjadi surga bagi Barca.
BACA JUGA: Pasrah Tapi Tak Terima
Enam kali bertandang ke La Rosaleda, Xavi Hernandez dkk menyapu bersih enam kemenangan. Dalam lima laga, Barca setidaknya mencetak minimal tiga gol dan bermain dengan mind set menyerang sempurna. Musim lalu, Barca menampilkan salah satu performa terbaik mereka di Malaga dengan kemenangan 1-3.
BACA JUGA: Sriwijaya Tetap Puas Meski Imbang
Pelatih Barca Gerardo Martino memang sempat kecewa karena kondisi Lionel Messi yang tidak pasti. Tata-panggilannya-akhirnya meninggalkan Messi di meja perawatan dan tidak membawa bintang utama Barca tersebut ke La Rosaleda.
Messi mengalami cedera paha kiri ketika bermain melawan Atletico. Tidak adanya Messi, Tata kemungkinan menurunkan pahlawan Brasil di Piala Konfederasi 2013 Neymar sebagai starter. Neymar bisa menjadi kunci via skema tiga pemain depan dalam pola 4-3-3. Formasi itu, konsisten Tata usung dalam dua pertandingan terakhir.
BACA JUGA: Bukan Home Impian
Peforma Neymar cukup memuaskan Tata. Apalagi Neymar berhasil mencetak gol penyama kedudukan menajdi 1-1 saat melawan Atletico. "Neymar sangat ingin bermain. Saat datang ke sini, dia harus tahu bagaimana cara merealisasikannya," ucap full back kanan Dani Alves, rekan senegara Neymar kepada Mundo Deportivo.
"Dia harusnya menggunakan waktu yang diberikan pelatih dengan baik. Namun, semakin banyak waktu yang dia dapatkan, semakin banyak pula kontribusinya. Dan saya percaya, dia akan memberikan banyak kepada Barca," imbuh Alves.
Sementara itu pelatih Malaga Bernd Schuster sadar bahwa untuk sekedar seri melawan Barca adalah hasil yang luar biasa. Memang, kekuatan Malaga yang sedang dirundung kesulitan keuangan tereduksi habis-habisan jelang musim ini.
Pemain terpenting mereka musim lalu Isco terpaksa dilego ke Real Madrid karena tim butuh dana segar. Pelatih yang membawa Malaga ke perempat final Liga Champions musim lalu Manuel Pellegrini juga akhirnya hengkang dan berlabuh ke Manchester City.
Schuster sendiri memiliki memori indah saat memimpin Real Madrid menghajar Barca 4-1 di Santiago Bernabeu, Mei 2008. Namun pelatih asal Jerman tersebut sadar bahwa mengulangi hasil itu hampir mustahil bagi timnya.
"Melawan Barca, kami seharusnya memasang dua kiper. Satu bus, satu AVE (kereta cepat, Spanyol). Sebab, setiap tim di liga ini mustahil untuk berkompetisi melawan Barca atau Real Madrid," canda Schuster kepada Mundo Deportivo.
"Saya memiliki respek besar kepada mereka (Barcelona). Namun saya juga respek kepada semua tim. Kami tahu Barcelona adalah salah satu tim terbaik di dunia. Jadi, melawan mereka akan menjadi motivasi yang sangat besar bagi kami," imbuhnya. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mercedes Raja Kualifikasi
Redaktur : Tim Redaksi