JAKARTA - Laba PT Merck Tbk anjlok sebesar 19 persenTercatat, laba pada 2010 sebesar Rp 118 miliar, turun dibandingkan 2009 yang mencapai Rp 146 miliar
BACA JUGA: Dorong Bisnis Kuliner Nusantara
Meski laba anjlok, perseroan ternyata mampu meningkatkan penjualannya menjadi Rp 796 miliar"Penjualan kami naik tipis, 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Rp 751 miliar," kata Direktur Keuangan PT Merck Tbk, Bambang Nurcahyo di Jakarta, Kamis (14/4)
BACA JUGA: Hubungan Pertamina-BP Migas Memanas
Bambang menjelaskan penyebab turunnya laba dari Rp 146 miliar menjadi Rp 118 miliar adalah penurunan laba dari divisi Merck Serono (anak usaha PT Merck Tbk) sebesar 7 persen.Menurut Bambang, meski laba divisi Merck Serono turun hanya 7 persen tetapi divisi obat-obatan resep dokter itu memberikan kontribusi terbesar kepada pendapatan keseluruhan perseroan
BACA JUGA: Masuk Pelabuhan Harus Gratis
Pada 2010, lanjutnya, Merck mencatat pendapatan dari divisi Merck Serono sebesar Rp 327 miliarPenurunan laba Merck Serono lebih disebabkan karena saat itu mereka mengganti distributor sehingga ada penyesuaian.Selain pencapaian kinerja 2010, Bambang juga memaparkan soal akuisisi perusahaan asal Amerika Serikat, Milipore pada 2010 laluMenurutnya, berapa kontribusi Milipore untuk meningkatkan neraca keuangan Merck belum terlihat karena saat ini keduanya tengah dalam masa integrasi"Yang pasti dengan bergabungnya Milipore, kami berharap kontribusi divisi kimia dapat meningkat," katanyaSaat ini divisi kimia hanya memberikan kontribusi sebesar 34 persen.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Merck Tbk, Markus Bamberger menjelaskan ekspansi perusahaan pada 2011 antara lain peningkatan kualitas produk premium, mengawal akuisisi Merck dengan Milipore, dan fokus pada core bisnis"Jadi belum ada yang signifikan, masih trust (percaya)pada pathway (pilar usaha Merck) selama ini," kata MarkusDia juga mengaku belanja modal tahun ini tidak banyak hanya Rp 10 miliar dan diperoleh dari dana internal"Untuk 2010 kemarin kami juga tidak ada utang," tambahnya.
Terkait pembagian dividen, Markus menegaskan meski laba turun tetapi pemegang saham tetap mendapatkan dividen senilai Rp 4464 per lembar saham atau total ada Rp 100 miliar dividen yang dibagikan"Dividen tak hanya diperoleh dari laba tetapi juga laba yang ditahan," kata Markus(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Klaim Anggaran Negara Sehat
Redaktur : Tim Redaksi