Lagi, Calon Independan Kalah di Pilkada

Pasangan Diani-Ru'yat Pimpin Bogor

Minggu, 26 Oktober 2008 – 00:33 WIB
PILWALKOT BOGOR: Calon walikota Bogor bernomor urut 2 Ki Gendeng Pamungkas bersama istri dan putrinya menuju tempat pemungutan suara sebelum pencoblosan di TPS 6 Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Sabtu (25/10). Foto; Sari/Radar Bogor/JPNN
BOGOR - Pasangan Diani Budiarto-Achmad Ru'yat (Diani-Ru'yat) unggul sementara dalam pemilihan walikota Bogor (Pilwalkot) Sabtu (25/10)Pasangan nomor urut 5 ini unggul di mayoritas TPS yang tersebar di Kota Bogor dari empat lawannya

BACA JUGA: Diusulkan, Duet Sultan dan Fadel Muhammad



Berdasarkan real count yang diperoleh Radar Bogor (Grup JPNN) hingga Sabtu malam, pasangan Diani-Ru'yat unggul 63,75%, pasangan nomor urut 4 Dody Rosadi-Erik Irawan Suganda (DO'A) 15,46%, pasangan nomor urut 1 Syafei Bratasendjaja-Akik Darul Tahkik (SADAR) 8,64%, pasangan nomor urut 2 Ki Gendeng Pamungkas-Ahmad Chusairi (KGP-Cs) 6,73%, dan pasangan nomor urut 3 Iis Supriatini-Ahani (INI) 5,42%.  

Sejak pukul 07:00 WIB hingga 13:00 WIB warga Kota Bogor menyalurkan hak pilihnya di 1.586 TPS yang tersebar di enam kecamatan
Jumlah pemilih tetap yang tercatat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor sebanyak 603.029

BACA JUGA: Capres Harus Mau Ikuti Lima Kali Debat

Namun hingga berita ini naik cetak belum diketahui jumlah golongan putih (golput)


Dua pasangan calon dari jalur independen, yakni nomor urut 1 Syafei Bratasendjaya-Akik Darul Tahkik dan pasangan nomor urut 2 Ki Gendeng Pamungkas-Ahmad Chusairi

BACA JUGA: Yuddy Keukeuh Jadi Capres

Sedangkan pasangan nomor urut 3 adalah Iis Supriatini-Ahani usungan Partai Demokrat, Partai Bintang Reformasi, Partai Karya Peduli Bangsa, dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia. 

Kemudian nomor urut 4 adalah Dody Rosadi-Erik Irawan Suganda yang diusulkan Partai Amanat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Pelopor. 

Sedangkan pasangan nomor urut 5 Diani Budiarto-Ahmad Ru’yatPasangan ini paling banyak diusung partai politikDiani yang masih walikota aktif dan Ru’yat yang wakil ketua DPRD Jawa Barat diusung sembilan partai politikYaitu Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Patriot, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Serikat Indionesia, Partai Buruh Sosial Demokrat, dan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan

Momen kemenangan pasangan Diani - Ruyat ternyata tidak dirayakan oleh calon walikota Diani Budiarto di Kota BogorPada hari H setelah pencoblosan, Diani justru menghilangKeberadaannya pun simpang-siurBeberapa orang dekatnya, bahkan calon wakil walikota Ahmad Ruyat tidak mengetahui persis di mana Diani berada.

Sekitar pukul 16.00 WIB Radar Bogor (Grup JPNN) sempat menanyakan pada Ahmad Ruyat tentang keberadaan DianiRuyat langsung mengambil telepon dan menelepon koleganya itu"Di mana, Ji (Diani dipanggil haji,red)," tanya Ruyat melalui handphone-nya

Di ujung telepon, Diani menjawab dirinya sedang mendampingi Kapolda Jawa Barat yang baru diangkat, Irjen Pol Timur Pradopo yang menggantikan Kapolda Jabar yang lama KOmjen Pol Susno DuajiPosisinya pada waktu itu di Sentul Kabupaten Bogor, namun tempat persisnya tidak diketahui.

Setelah dari Sentul, keberadaan Diani kembali simpang-siurHingga pukul 20.00 WIB, belum diketahui di mana keberadaan calon dari incumbent iniBahkan Ketua Tim Sukses Diani-Ruyat, Berlin Purba juga tercenung ketika ditanya di mana keberadaan Diani.

"Wah, saya kira Diani sedang ada di rumahnya," katanya kagetMenurutnya bisa jadi Diani sedang menemui beberapa koleganya di suatu tempat"Ya, biasanya beliau bertemu dengan para pengusaha sekadar untuk ngobrolAtau mungkin sedang beristirahat di suatu tempat," katanya.

Radar Bogor kemudian menyambangi kediaman Diani di Perumahan Taman YasminDi rumah bergayanya yang bergaya Barok itu Diani juga tidak terlihat batang hidungnyaRumahnya terlihat sepiHanya beberapa orang kepercayaannya saja yang berada di rumah.

"Saya juga tidak tahu Bapak ke mana," kata salah seorang yang menemui Radar BogorMenurutnya, beberapa hari ke belakang Diani selalu pulang antara pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB.Hingga pukul 22.00 WIB, Radar Bogor tidak mengetahui di mana keberadaan calon walikota yang kemungkinan besar akan kembali memimpin Kota Bogor lima tahun ke depan ini.

Perolehan suara pasangan Diani-Ru'yat yang sangat mencolok dengan menang telak disemua kecamatan ternyata membuat kubu Dody Rosadi-Erik Irawan Suganda (DOA) terkejutMereka tak menyangka bakal kalah telak dari segi perolehan suaraBahkan basis atau kantong-kantong suara yang diklaim DOA bakal menang, ternyata porak-poranda

Pasangan DO'A selama ini mengklaim memiliki basis massa di empat kecamatan, yaitu Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Timur dan Bogor SelatanNamun klaim tersebut tak terbukti, karena basis massa DOA di empat kecamatan ini mampu dihempaskan oleh kemenangan Diani-Ru'yat

Saat penghitungan berlangsung, suasana kediaman Dody Rosadi di perumahan Indraprasta nampak ramai dikunjungi tamu-tamunyaMereka datang hanya sekedar untuk melihat kondisi pasangan DOA

Di kediaman Dody, para tamu ini ada yang satu kumpulan dan berbincang-bincang sambil menunggu hasil perhitungan suaraDengan harap cemas, para tamu berusaha tenang melihat hasil perhitungan suara sementara yang selalu didominasi pasangan Diani-Ru'yat.

Meski hanya perhitungan sementara, namun perolehan suara ini membuat pasangan DO'A terengah dan seakan tak percayaMengapa tidak, mereka menilai perolehan suara pasangan Diani-Ru'yat diluar dugaan“Ini sungguh diluar dugaan kamiKendati begitu, ini masih perhitungan sementara dan belum bisa menjadi suatu patokan kemenangan,” kata Dody dengan raut wajah lesu.

Bahkan saat wartawan hendak melanjutkan wawancara, wajah pucat terlihat jelas di wajah mantan Sekdakot Bogor yang selama ini terkenal rama dan suka bercandaDia pun berusaha mengalihkan topik pembicaraan.“Wilayah Kompleks gak bisa diharapkan, golputnya saja mencapai 50 persen,” Kata Dody, sambil mengalihkan topik pembicaraan.

Ketika kembali ditanya dengan berbagai pertanyaan oleh wartawan, Dody pun tertegun sambil menerawangKondisi ini kontras dengan kebiasaan Dody yang biasa tertawa dan tersenyum jika menghadapi sapaan atau pertanyaan wartawan.

Dia seolah melupakan hal yang terjadi, dan menurutnya hasil perhitungan ini belum bisa jadi patokan untuk suatu kemenangan calon mana pun“Kita tunggu saja hasil perhitungan KPU,” katanya berkila.

Hal yang sama juga terlihat di wajah calon wakil walikota Erik (Do'a)Saat itu, Erik juga berada di kediaman Dody RosadiMeski berusaha menghilangkan rasa kekecewaan, kondisi Erik tak jauh berbeda dengan Dody

Pengusaha muda yang selalu didampingi istrinya ini pun nampak shock dengan perolehan suara yang dimenangkan telak oleh Diani-Ru'yat”Sungguh ini diluar perkiraan sayaSebelumnya, kami sudah perkirakan perolehan sekitar 30 persen suara bisa kita raih,” kata Erik.

Sang istri yang selalu setia mendampinginya, berusaha memotivasi ErikErik mengatakan, perolehan suara ini belum bisa dijadikan patokanOleh sebab itulah, mereka belum mempersiapkan langkah selanjutnya“Kita lihat saja nanti,” katanya

KGP, Iis dan Safei Legowo

Ekspresi pasangan DOA meyikapi kemenangan Diani-Ru'yat, jauh berbeda Ki Gendeng Pamungkas (KGP)Calon walikota yang berpasangan dengan Ahmad Chusairi ini memang punya gayanya sendiriCalon Walikota Bogor bernomor urut dua itu melakukan kegiatan yang tak biasa seperi calon lainnyaSetelah menggunakan hak pilihnya kemarin pagi, KGP melakukan ritual Ajiserat Sebaya.

Memakai kemeja warna putih dengan celana jeans plus kacamata hitam, KGP mempersiapkan alat-alat ritualnya kepada wartawanAlat-alat tersebut berupa air bertabur bunga yang ditaruh dalam Baskom (Sebuah penampung air ukuran kecil, red), gendang perkusi dan bebauan yang dibakar dalam sebuah tempat khususKemudian dia  menabuhnya beberapa kali sambil menghadapkan muka ke langit

“Ini untuk memanggil kekuatan alam dari Kebun Raya Bogor (KRB), Gunung Salak dan Gunung Gede untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih dengan hati, jangan sampai mau dibeli," katanya.  

KGP mengatakan, ia tidak menggunakan hak suaranya, tapi hanya membubuhkan tulisan Parpol+Golput=KGP"Di atas kertas suara saya tulis seperti itu," katanya menegaskan apa yang dilakukannya di bilik suara saat pencoblosan kemarin pagi.

Setelah mengetahui hasil perhitungan suara sementara, sikap kontroversialnya tidak berubahKGP terlihat santai meyikapi hasil perolehan suara pasangan Diani-Ru'yat yang telak dibandingkan calon lain

Dia menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang di depan rumah bersama beberapa simpatisan dan masyarakat yang saat itu kebetulan sedang berada di depan KGPMereka pun memesan bakso yang sedang mangkal di depan rumah untuk menemani santai bersama.

Tidak ada keramaian berarti di rumah KGP yang selama ini terkenal dengan paranornmalnya ituKondisi ini seolah menunjukan bahwa tidak ada kekhawatiran di wajah KGP atas kekelahannya dengan pasangan Diani-Ru'yat"Gimana, siapa yang unggul sementara," kata KGP menyapa saat Radar Bogor berkunjung ke kediamannya sesaat setelah penghitungan suara, kemarin sore.

KGP sendiri agaknya tidak terlalu mempermaslahkan hasilnya, tapi Cawalkot yang juga berprofesi sebagai paranornmal itu sempat terkejut saat mengetahui TPS-TPS yang dijagokannya tumbang“Berapa suara yang kita kumpulkan, coba dihitung lagi," tanya KGP kepada seorang Tim Sukses yang datang melapor.

KGP agaknya sedikit terganggu setelah mendapat laporan dari Timsesnya bahwa basis suaranya kalah telakKGP langsung membuka ponsel dan menghubungi seseorangEntah siapa yang dihubungi, ia akhirnya masuk rumah setelah dipangil seseorang dari dalam.  

Setelah itu langsung melenggang pergi mengunakan mobil meninggalkan kediaman dan tim suksesnya yang masih mengkalkulasikan jumlah perolehan suara KGP.

Sementara pasangan Syafei-Akik nampak legowo menerima hasil penghitungan sementara yang mengunggulkan Diani-Ru'yatSesaat setelah penghitungan pasangan SADAR ini berkumpul bersama para tim sukses

Sejumlah kerabat dekat Syafei berdatangan untuk memebrikan semangatKediaman itu sempat ramai tapi Syafei tetap terlihat tenang, raut mukanya tidak menampakkan kekecewaan

Pun demikian dengan pasangan Calon Walikota Bogor, Iis-Ahani sempat tegang ketika tertinggal jauh dari empat pasangan lainnya, terutama nomor utut limaNamun ia berusaha berbesar hati dan mengaku legowoDia pun mengaku cukup puas dengan hasil perolehan suara sementara.

Sementara ketika Radar Bogor menyambangi Iis Supriatini, wanita kelahiran Ciamis itu sedang konsentrasi dengan melihat penghitungan suaraDengan harap-harap cemas, Iis pun memperhatikan  beberapa tim suksesnya yang  sibuk menelpon anggota di lapangan

Setelah mendengar hasil perhitungan suara dari timsesnya bahwa pasangan INI jauh tertinggal, Iis hanya bisa gigit jariIis sempat menyunggingkan senyuman saat di TPS V tempatnya mencoblos suara INI ada pada urutan kedua“Yang penting kami sudah usaha secara maksimal,” ujarnya

Meski demikian diakui Iis, dia masih puas dengan penghitungan hasil suaragKami akui selama ini tidak  maksimal dalam memanfaatkan masa kampanye, karena terbatasnya anggaran"Tapi, yang jelas saya cukup puas dengan hasil perhitungan suara," tambah ibu dua anak ini

Kendati kalah telak dalam Pilwakot Bogor, kemarin sore dia terlihat tetap berusaha menunjukan jati dirinya dengan melepas senyum kepada warga yang datang mengunjunginya.(Radar Bogor/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kades di Lampung Desak Pelantikan Sjachroedin ZP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler