Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta

Minggu, 24 April 2011 – 16:16 WIB
Bencana nuklir Chernobyl menyisakan trauma sangat mendalam bagi masyarakat di sekitarnya maupun pekerja yang terlibat dalam penyelamatan tragedi ituKhususnya, para korban paparan radiasi yang masih bertahan hidup.

SETIAP tahun, Volodymyr Palkin harus menghabiskan waktu sedikitnya dua bulan di sebuah rumah sakit di Kiev, Ukraina

BACA JUGA: William Bisa Selamatkan Citra Monarki Inggris

Dia merupakan salah seorang di antara ratusan ribu petugas penyelamat yang ditugaskan untuk membantu mengatasi bencana di PLTN Chernobyl
Palkin mengaku saat ini kesehatannya terganggu secara permanen karena tugasnya dulu.

Tepat 25 tahun setelah bencana nuklir terburuk di dunia mengguncang Chernobyl, Ukraina,  pada 26 April 1986, masih banyak kontoversi tentang seberapa besar dampak tragedi tersebut terhadap kesehatan

BACA JUGA: AS Kerahkan Predator ke Libya

Diperkirakan puluhan ribu, atau mungkin lebih sedikit, orang terkena kanker yang mematikan akibat radiasi yang muncul setelah ledakan di PLTN Chernobyl.

Sekitar 600 ribu tim penyelamat, yang dikenal sebagai "tukang bersih-bersih" alias likuidator, telah dikerahkan ke Chernobyl dalam beberapa tahun setelah bencana
Tim penyelamat dari Belarusia, Rusia, dan Ukraina (tiga negara pecahan Uni Soviet yang terkena dampak terparah) tersebut bekerja keras membersihkan puing-puing akibat ledakan PLTN di tengah risiko tinggi terpapar radioaktif.

Palkin, 69, merupakan salah seorang petugas darurat yang dikirim pada gelombang pertama

BACA JUGA: Tentara Korsel Bebaskan Enam WNI di Somalia

Sambil duduk di ranjangnya di rumah sakit, dia lantas menunjukkan foto-foto sejumlah mantan rekannyaMereka termasuk di antara 30 orang yang dipastikan tewas pada pekan-pekan pertama setelah bencana nuklir.

Dia diperintahkan untuk bertugas pada 26 April atau tepat beberapa jam setelah bencana nuklirSelanjutnya, dia harus dirawat di rumah sakit beberapa pekan kemudian akibat perdarahan pada tenggorokan dan usus halusDia pun menuturkan bahwa dirinya diperintahkan otoritas saat itu mengakui hanya terkena separo di antara paparan radiasi yang diterimanya.

"Sebelumnya kesehatan saya termasuk amat baikTapi, sekarang saya malah hampir tidak bisa berjalan dan punya masalah thyroid (kelenjar gondok)Selain itu, gigi saya mulai hancur," papar Palkin.

Dengan kondisinya tersebut, Palkin mengeluhkan uang pensiun yang diterimanyaDia hanya menerima USD 202 (sekitar Rp 1,76 juta) perbulanSebagian uang pensiun itu habis habis untuk membeli obatSebagai petugas likuidator besertifikat, Palkin juga menerima tunjangan makan 300 hryvnia (mata uang Ukraina) atau USD 38 (sekitar Rp 330 ribu) dan potongan 50 persen untuk tagihan rumah tangga.

Di kamarnya tempat opname, Palkin tidak sendirianDia berbagi kamar rumah sakit dengan Volodymyr Zabolotny, 70, sesama veteran bencana ChernobylKendati begitu, kesehatan Zabolotny memburuk lebih banyak karena faktor usia, dan bukan karena pekerjaannya di zona bencana.

Banyak organisasi di dunia, termasuk kelompok pecinta lingkungan Greenpeace, telah memperingatkan sejak awal bahwa 100 ribu penderita kanker mematikan bisa jadi telah terkena dampak langsung tragedi ChernobylSebagian di antara mereka adalah petugas penyelamat atau lukuidator.

Tetapi, kesimpulan itu dibantah tegas Komite Ilmiah PBB tentang Radiasi Atom (UNSCEAR)Dalam laporan terbaru pada Februari lalu, lembaga itu memperkirakan korban tewas akibat tragedi Chernobyl "hanya" lusinan orang dan bukan ribuan.

Selain dua pekerja Chernobyl yang tewas saat ledakan PLTN serta 28 staf lain dan petugas pemadam yang tewas akibat radiasi pasca ledakan, 19 orang yang terkena radiasi bisa bertahan hidup sampai 2006 atau 20 tahun setelah bencana tersebutBahkan, 19 orang itu meninggal karena berbagai sebab yang tidak terkait dengan paparan radiasi.

Satu-satunya dampak kesehatan terbesar pada penduduk secara luas adalah 6 ribu kasus penderita kanker thyroidHal itu, antara lain, dialami anak-anak yang meminum susu terkontaminasi (radioaktif) saat ituDari jumlah tersebut, 15 kasus berakhir dengan kematian pada 2005Kanker thyroid dianggap bisa diobati dan disembuhkan.

"Terlepas dari meningkatnya kasus penderita leukaemia (kanker darah) dan katarak (gangguan pada penglihatan) di antara mereka yang terpapar radiasi dosis tinggi (baca: tim penyelamat atau likuidator), tidak ada bukti soal dampak kesehatan yang bisa dikaitkan dengan radioaktif," ungkap UNSCEAR.

Kesimpulan seperti itu justru menjadi bom waktu secara politis di UkrainaKelompok likuidator sejak lama telah menyalahkan penyakit yang mereka derita akibat bencana ChernobylMereka pun mengritik keras pemerintahan baru pasca-bubarnya Uni Soviet karena memberikan kompensasi yang tidak mencukupi alias terlalu sedikit.

Sejumlah pakar mengungkapkan bahwa kemungkinan terburuk masalah kesehatan yang diwariskan Chernobyl adalah bersifat mental daripada fisikTrauma oleh memori buruk tragedi pada April 1986 tersebut memaksa mereka direlokasiDi atas semuanya, ada perasaan bahwa mereka merupakan korban bencana nuklir.

Tetapi, ada juga pakar yang menolak keras kesimpulan berbagai lembaga PBBSalah seorang di antaranya adalah ahli nuklir Belarusia, Yury BandazhevskyDia dipenjara selama bertahun-tahun sejak 2001 atas tuduhan korupsiPara pendukungnya justru meyakini bahwa kasus korupsi Bandazhevsky itu sengaja diciptakan karena sikap kritisnya terkait penanganan pemerintah Belarusia atas kontaminasi nuklir.

"Sistem yang tepat untuk memperkirakan konsekuensi (dampak radiasi pada kesehatan) telah direkayasa di level internasional," tegas pria yang sudah meneliti efek bencana itu sejak 1987 kepada Agence France-Presse"Selama 25 tahun terakhir negara telah menggunakan segala cara untuk menutupi informasi penting tersebut demi lobi-lobi proyek energi nuklir yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar di duniaMereka (kekuatan besar) telah mendikte kondisi saat ini," tandasnya.

Tetapi, peneliti medis asal Ukraina, David Belyi, yang menulis sejumlah karya ilmiah tentang Chernobyl justru mendukung skeptisme terkait besarnya korban bencana ituHanya, dia mengakui bahwa kesenjangan pengetahuan bisa jadi mengakibatkan pendekatan yang digunakan peneliti menjadi beragam"Sangat sulit mengestimasikan dampak radiasi," katanya kepada Agence France-Presse.

Menurut dia, hingga kini seluruh upaya yang mengaitkan radiasi dengan penyakit organ dalam tubuh di kalangan penduduk yang terkontaminasi belum membawa suksesPerkecualian berlaku pada kanker thyroid"Kita tak bisa mengatakan bahwa penyakit tukak lambung atau jantung lebih sering dialami para petugas penyelamat dalam bentuk yang khusus," tuturnya.

Belyi juga membantah keras soal adanya tekanan dari pemerintah Ukraina atau raksasa industri energi nuklir untuk menyembunyikan statistik dampak radiasiMengutip data, dia membeberkan bahwa usia harapan hidup mereka yang terpengaruh Chernobyl tidak berbeda dengan estimasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHOHarapan hidup di kalangan pria Ukraina mencapai usia 61 tahun, sedangkan pada kaum perempuan 73 tahun.

"Sejauh ini kami memang belum bisa menunjukkan dampak-dampak yang lainTetapi, di masa depan kita tidak perlu takut untuk menguji kembali pengetahuan kita dan mengakui setiap kesalahan," jelasnya(AFP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zona Dekat PLTN Dikosongkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler