Lagi, TKI Meninggal di Singapura

Jumat, 29 Januari 2010 – 05:53 WIB

CILACAP-- Umi Asrifah (27), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kelurahan Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara dikabarkan meninggal dalam sebuah kecelakaan di SingapuraPihak sponsor dan perusahaan pemberangkatan TKI yang mengabarkan kabar duka itu kepada pihak keluarga yang tinggal di Jalan Jati RT 8 RW 7 kelurahan Tritih Kulon pukul 18.30, dua hari lalu.

Umi sudah 14 bulan bekerja di Singapura

BACA JUGA: Demo di Depan Istana, Tiga Orang Raib

Dia dikabarkan mengalami kecelakaan pada Minggu, (24/1) karena terjatuh dari lantai 10 sebuah apartemen di Singapura
Ibu dari Arafi Iqbal Priari (4), buah pernikahannya dengan Edi Triono, ini menambah daftar TKI yang meninggal di luar negeri

“Kabar itu kami terima dari mba Darmi sponsornya adik saya, habis magrib kemarin (Rabu, red)

BACA JUGA: Deklarasi Spesial 11 Januari

Setelah itu kabar juga disampaikan oleh PT Fortuna Insani yang memberangkatkan adik saya,” kata Marlina, salah seorang anggota keluarga korban kepada Radamas, kemarin (28/1).

Pihak keluarga sendiri belum tahu apa penyebab kecelakaan yang membuat Umi meninggal
"Kami hanya diberitahu kalau adik saya meninggal itu saja, jadi kami sebagai orang yang tidak paham soal prosedural berterima kasih ada yang membantu mendampingi kami, ”tutur dia.

Saat ini, pihak keluarga yang didampingi oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Nahdlatul Ulama Cilacap masih terus mencari informasi terkait dengan kematian korban dan kronologis terjadinya kecelakaan

BACA JUGA: Pentingnya Keberagaman dan Keterbukaan di Dunia Usaha

Kholid Masykur, SH dari LKBH NU Cilacap mengaku sudah menindak lanjuti kabar meninggalnya Umi Asrifah dengan melakukan kontak langsung kepada PPTKIS yang memberangkatkan korban serta pihak Depnaketrans di Jakarta.

“Pada intinya kabar itu memang benar, namum tekait dengan kronolisnya memang belum ada keterangan resmi, sebab pihak berwenang di Singapura juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait meninggalnya korban,”katanya.

Dia menjelaskan, keluarga hanya diminta untuk mempersiapkan penjemputan jenazah korban di SemarangKarena belum ada kepastian kapan jenazah akan dipulangkan ke Indonesia, dia bersama perwakilan keluarga akan menanyakan langsung ke kantor pusat PT Fortuna Insani di Jakarta.

LKBH NU menjanjikan akan terus melakukan pendampingan agar apa penyebab kematian korban serta hak-hak korban tidak diabaikan"Apa pun bagi Indonesia korban adalah pahlawan devisa yang harus diperhatikan oleh negara,” kata dia.(yan/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Dinilai Tak Peduli Irigasi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler