jpnn.com - SANGATTA – Jumlah pekerja sektor perkebunan dan pertambangan di Kutai Timur yang belum memiliki KTP ternyata cukup banyak.
Dari seratus ribu pekerja, setengah di antaranya tak mempunyai KTP Kutim.
BACA JUGA: Ada Usul Baru, PNS Disarankan Puasa Senin-Kamis
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kutim Januar mengatakan, kesadaran pekerja dan perusahaan memang rendah.
Karenanya, pihaknya akan mengoordinasikan masalah tersebut ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim.
BACA JUGA: Eks Suami Ussy Sulistiawaty Memang Tegas, Nih Buktinya
“Banyak pekerja itu tidak jujur, kemudian malas melaporkan diri ke RT dan pemerintah kecamatan setempat, atau ke sini (Disdukcapil). Tapi, tahun depan, kami akan coba lakukan pendataan kembali,” kata Januar sebagaimana dilansir laan Radar Kutim, Selasa (22/11).
Dia menambahkan, topografi dan geografis Kutim yang begitu luas menjadi salah satu kendala melakukan pendataan.
BACA JUGA: Paling Banyak Akibat Seks Bebas
“Solusinya, peran RT sangat kami harapkan untuk rutin melakukan pendataan. Selain itu, program wajib lapor setiap 24 jam sekali ke RT, sepertinya memang penting kami hidupkan kembali, supaya kami tahu siapa penduduk yang masuk dan ke luar dari Kutim,” ujarnya.
Januar berencana membuat forum komunikasi khusus RT se-Kutim, yang memang mengurus masalah kependudukan.
“Nanti kami akan minta para ketua-ketua RT di Kutim, untuk membantu melakukan pendataan. Ada dan tidaknya penduduk baru, mereka yang mengetahuinya. Terlepas dari itu, kami juga akan sering melaksanakan sosialiasi ke perusahaan-perusahaan,” tuturnya. (drh/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Harus Didaftarkan sebagai Peserta BPJS Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi