JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi sedikit melambatMelambatnya gerakan tersebut cenderung mengarah negatif seiring dengan valuasi indeks dan sejumlah saham yang telah mahal.
Di samping itu, investor telah mengetahui kinerja emiten kuartal ketiga
BACA JUGA: Kejar Laba, Pertamina Lego Patra Jasa
Mereka pun, tengah mengatur strategi langkah investasi selanjutnya. "Investor melihat kinerja saham emiten apa sejalan dengan kenaikan indeks yang begitu perkasa," ungkap Satrio Utomo, analis Universal Broker, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (7/10)Selain itu, aliran dana asing juga mulai mengendur
BACA JUGA: Toyota Kebanjiran Demand
Agresivitas pelaku asing melakukan akumulasi beli terus menyusutBACA JUGA: IHSG Tembus Lagi Level Psikologis
Karenanya, tidak menutup kemungkinan investor memilih meninggalkan pasar menyusul valuasi saham yang relatif melambung"Melihat indeks terkini memang relatif membingungkanDan, itu tidak bisa ditebak gerakannya," imbuhnya.
Karena itu, indeks sebut Satrio, akan bergerak di kisaran support resistance 3.540-3.605Sejumlah saham masih akan bergerak ragu kalau tidak malah serempak melorot
Pada penutupan perdagangan Kamis (7/10), Indeks turun 17,218 poin (0,48 persen) ke level 3.586,186Sedangkan Indeks LQ 45 turun 4,151 poin (0,62 persen) ke level 668,897Transaksi investor asing juga mencatat pembelian bersih (foreign net buy) sebesar Rp 224,543 miliar
Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 149.182 kali pada volume 9,225 miliar lembar saham senilai Rp 7,553 triliunSebanyak 71 saham naik, 169 saham turun dan 64 saham stagnanBursa-bursa regional Asia bergerak mixedIndeks Hang Seng naik tipis 3,91 poin (0,02 persen) ke level 22.884,32Indeks Nikkei 225 turun tipis 6,62 poin (0,07 persen) ke level 9.684,81Indeks Straits Times turun 25,53 poin (0,80 persen) ke level 3.164,38.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indofood CBP (ICBP) naik Rp 555 ke Rp 5.950, Sinarmas Multiartha (SMMA) naik Rp 255 ke Rp 2.025, Bayan Resources (BYAN) naik Rp 250 ke Rp 11.950Sementara saham-saham yang turun cukup tinggi dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 84.000, Mandom (TCID) turun Rp 600 ke Rp 7.500, Astra International (ASII) turun Rp 500 ke Rp 58.450, Adira Finance (ADMF) turun Rp 400 ke Rp 10.100.(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Hapus Batas Tarif
Redaktur : Tim Redaksi