Lakukan Konsolidasi, Koruptor Kian Rakus

Jumat, 10 Desember 2010 – 00:20 WIB

JAKARTA - Sekjen Transparansi Internasional Indonesia (TII) Teten Masduki, menilai korupsi saat ini sudah mengalami pergeseran dari korupsi yang tefragmentasi, menjadi korupsi yang terkonsolidasi"Beda dengan dulu

BACA JUGA: Politik Saling Kunci Habiskan Energi

Sekarang bentuk korupsinya sudah terkonsolidasi, bersifat predatory, lebih besar dan lebih rakus
Jauh lebih berbahaya, merusak dan mulai dari pengambilan kebijakan," katanya, Kamis (9/12) di KPK.

Menurut Teten, korupsi sekarang lebih terkonsolidasi karena melibatkan elit bisnis dan elit politik yang lebih rakus

BACA JUGA: Polisi Teliti Rekaman Gayus-Masno

Dia menyebut beberapa contoh kasus korupsi yang terkonsolidasi tersebut seperti Kasus Lapindo, Century dan Krakatau Steel.

Mengingat korupsi sudah terkonsolidasi mulai dari pengambilan kebijakan, para pelaku dinilainya jauh lebih berani
"Ini ancaman demokrasi yang dibangun sejak 98

BACA JUGA: Imbau Seluruh Instansi Peringati Antikorupsi

Problem korupsi sekarang sudah menjadi problem politik," ulasnya.

Teten juga melihat situasi politik yang ada sekarang tidak menghendaki pemberantasan korupsi yang radikalKarena itu, solusi dari masalah korupsi menurutnya tidak cukup hanya dari sisi teknis tetapi korupsi harus dilawan dengan politik juga.

Hal yang bisa dilakukan, lanjut Teten, adalah memperkuat gerakan masyarakat agar dapat menekan pemerintah untuk lebih serius dalam pemberantasan korupsi.

Pada kesempatan sama, Danang Widoyoko dari ICW juga menyatakan penilaian serupaMenurutnya, korupsi kian terkonsolidasi sehingga memungkinkan para koruptor untuk menyerang balik KPKDi sisi lain, dia melihat komitmen pemerintah juga sangat minim dalam pemberantasan korupsi.

Buktinya, hanya sedikit jajaran pemerintah yang ambil bagian dalam kegiatan Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di KPKSebagian besar peserta berasal dari LSM dan media massa serta masyarakat"MenyedihkanNegara tidak cukup memberi dukungan kepada KPK," katanya.

Sementara itu, Ajit Joy dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) justru menyatakan bahwa PBB sangat mendukung upaya KPK dalam pemberantasan korupsiAjit berharap perjuangan memberantas korupsi dapat dilakukan di seluruh daerah di Indonesia.(rnl/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Uji UU Pesisir dan Pulau-pulau Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler