SIDOARJO - Dampak penutupan Raya Porong akibat protes seribu warga lebih dari 45 RT di empat desa yang terdampak semburan lumpur Lapindo hanya dirasakan sehariJalan yang menghubungkan Surabaya dengan daerah lain itu kemarin (13/7) terlihat kembali normal seperti biasa
BACA JUGA: Daerah Miskin Menangi Otonomi Awards 2011
Meski demikian, selama sepuluh hari ke depan, warga tetap berpotensi menutup lagi Raya Porong.Arus lalu lintas di Raya Porong cukup lancar
BACA JUGA: Jamwas Bakal Periksa Penangkap Tersangka Batubara
Di jalur tersebut nyaris tidak ada kendaraan berhenti dan berjalan pelan karena volumeSedangkan jalur Surabaya-Pasuruan lebih padat
BACA JUGA: Polri Berhasil Tembus Ponpes Umar Bin Khatab
Meski pelan, kendaraan tetap terus bisa berjalan, tidak sampai menumpuk seperti yang terjadi sehari sebelumnya"Arus lalu lintas cukup lancarTidak ada kendala sama sekali," kata Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Ahrie Sonta Nasution, Rabu (13/7)Dua sisi jalur alternatif juga sudah normalDalam aksi sehari sebelumnya, warga memblokade jalan tersebut dengan menutupnya dengan kayu sehingga tidak bisa dilewatiNamun, jalur tersebut kemarin sudah bisa dilewati kendaraan roda empatMeski Raya Porong relatif lancar, tetap ada mobil pribadi yang melintas di jalur alternatif
Ahrie menambahkan, Polres Sidoarjo menerjunkan personel khusus untuk mengawasi Raya PorongSebab, jalan itu kini menjadi sasaran dijadikan tempat untuk demonstrasi?Ada sedikit saja gangguan, lalu lintas langsung terkena dampaknya,? ucap diaApalagi jika gelombang massa besar tumplek bleg di jalan tersebutKelancaran lalu lintas dipastikan terganggu.
Polres Sidoarjo juga memanfaatkan preventive management center (PMC) yang memiliki jaringan CCTV di sejumlah titik di Raya PorongDari ruang kantor yang dilengkapi banyak monitor itu, polisi bisa memantau dengan cepat kondisi wilayah tertentu.
Sementara itu, selama sepuluh hari ke depan, Raya Porong masih dibayang-bayangi kemacetan akibat blokade wargaMenurut data di Polres Sidoarjo, peguyuban 45 RT telah mengantongi izin untuk melakukan aksi demonstrasi selama sepuluh hari sejak dua hari lalu.
Hal tersebut yang kini menjadi kekhawatiran sejumlah kalanganSebab, dalam melakukan aksi, warga bersikap spontan lantaran sudah mengantongi izinSekretaris peguyuban 45 RT Abdussalam membenarkan soal izin ituRencananya, izin tersebut dipakai jika ada kebijakan yang dirasa tidak sesuai dengan keinginan warga"Kami akan buat kejutan-kejutanTunggu saja tanggal mainnya," tegas Abdussalam merahasiakan agenda tersembunyi warga di Raya Porong(eko/c9/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perwakilan Masyarakat Jogja Temui Istana
Redaktur : Tim Redaksi