SURABAYA - Penganugerahan Otonomi Awards 2010 di Empire Palace, Surabaya, tadi malam (4/8) diwarnai kejutan dengan tak adanya para langganan juara yang meraih penghargaanPenghargaan tertinggi, grand category, diraih Kabupaten Jombang, Kabupaten Bondowoso, dan Kota Probolinggo
BACA JUGA: KPK Beber Modus Korupsi Daerah
Penghargaan Otonomi Awards kali ke-9 tadi malam dihadiri para kepala daerah se-JatimHadir pula Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, staf ahli Menkes Bambang Sulistomo, serta Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf
BACA JUGA: Jelang Baca Pledoi, Ismeth Ganti Gigi
Ada pula bos Maspion Alim Markus serta Konjen AS untuk Surabaya Kristen FBACA JUGA: Hakim MK Minta Farhat Abbas Belajar Rukun Islam
Acara yang dipandu MC Lucia Cicilia dan Dibyo Primus tersebut menampilkan sejumlah atraksi seniMulai penampilan Sulap Bocor, pantomimer Jemek Supardi, kelompok seni vokal Acapella Mataraman, tari Semanggi Suroboyo, hingga reog PonorogoBerdasar hasil riset dan penilaian oleh Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP), empat daerah yang hampir setiap tahun meraih penghargaan kali ini tidak memperoleh satu pun kategoriEmpat daerah tersebut adalah Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Lumajang, dan Kota BlitarSementara itu, beberapa daerah lainnya meraih lebih dari satu penghargaanDi antaranya, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bondowoso, dan Kota Probolinggo .
Direktur Eksekutif JPIP Rohman Budijanto menyatakan, meski masih ada daerah yang alot dalam membuka informasi APBD-nya, secara keseluruhan daerah di Jatim sudah bersedia membuka diriPadahal, publik berhak mengetahui anggaran daerah"Kalau ada slogan NKRI harga mati, bagi kami otonomi harga pasTidak perlu mati di era otonomiYang diperlukan adalah kerja keras dan kreativitas," ujarnya
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menuturkan, pemprov amat terbantu oleh adanya Otonomi Awards yang digagas JPIPMenurut dia, penganugerahan Otonomi Awards memiliki penilaian yang objektif dan sungguh-sungguhKarena itu, dia berharap para kepala daerah di Jatim bisa terpacu untuk bekerja keras.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengungkapkan, saat Indonesia merasa cemas dengan otonomi daerah (otda), Jawa Pos justru telah memprakarsai sebuah kompetisi otonomi daerah di Jatim"Ide brilian yang dilakukan JP harus diekspor ke provinsi lain," ujarnyaPriyo menyadari, selama penerapan otda, banyak gubernur yang melayangkan protes ke pusat"Sebab, katanya banyak yang menjadi raja kecilTapi, itu tidak terjadi di JatimKecemasan tersebut tidak terjadi," ujarnya.
Karena itu, kata politikus Golkar tersebut, otda harus terus dipertahankan sebagai bagian dari demokrasi"Memang, ini menjadi godaan luar biasa bagi pimpinan daerahKalau godaan menghipnotis kita, yang terjadi adalah kepala daerah bisa terperangkap dalam kasus korupsiAlhamdulillah, Jatim tidak," ungkapnya disambut tepuk tangan hadirin(kit/sep/c5/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Pelantikan, Bupati Ogan Ilir Dilaporkan ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi