JAKARTA - Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 008 benar-benar laris manisBaru sepekan ditawarkan ke publik, pemesanan ORI di 25 agen penjual telah mencapai Rp 10,754 triliun dengan 14.366 investor
BACA JUGA: Kenaikan Tabungan Rumah PNS Terganjal Kementrian Lain
Dengan penutupan masa penawaran yang masih 21 Oktober, peminat surat utang eceran tersebut diperkirakan terus membeludak.Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, meski membeludak, pemerintah kemungkinan tak akan memenuhi semua permintaan tambahan jatah agen penjual
BACA JUGA: Komposisi Kabinet Jangan Lupakan Ancaman Krisis Pangan
Rekor pemesanan ORI terbesar adalah pada seri 004 dengan total pemesanan lebih dari Rp 13,455 triliun
BACA JUGA: Garuda Tambah 33 Penerbangan ke Palembang
Kala itu, BI rate masih 8 persen.Saat ini, BI rate baru dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 6,50 persenMengikuti itu, suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diturunkan 25 bps menjadi 7,00 persen.
Rahmat mengatakan, pemangkasan BI rate membuat ORI 008 menjadi lebih menarikKupon ORI 008 ditetapkan 7,3 persen per tahunSelain karena penurunan BI rate, minat investor juga didasarkan pada situasi pasar yang penuh ketidapkastian akibat krisis utang dunia
Karena itu, investor memilih mengoleksi ORI yang merupakan instrumen investasi yang relatif aman"ORI menawarkan imbal hasil yang menarik dan dijamin tetap sampai jatuh tempo," katanya.
Dengan pajak 15 persen atau lebih rendah dari deposito yang 20 persen, ORI menjadi lebih menarikPemerintah terakhir menerbitkan ORI 007 pada Agustus 2010Kala itu, dengan bunga 7,9 persen dan tenor 3 tahun, pemerintah berhasil meraup dana dari masyarakat Rp 7,923 triliun.
Sebanyak 25 agen penjual yang menawarkan ORI 008 adalah Bank UOB Indonesia, Citibank N.A, ANZ Bank, Bank Bukopin, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank BII, dan Bank MandiriLalu, Bank Mega, Bank BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank BRI, Standard Chartered Bank, dan Bank HSBCORI juga bisa dipesan di Ciptadana Securities, Danareksa Sekuritas, Kresna Graha Securindo, Lautandhana Securindo, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Sucorinvest Central Gani, dan Trimegah Securities(sof/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... November, Tol Semarang-Ungaran Dibuka
Redaktur : Tim Redaksi