Lebaran, Jam Gadang Dibuka untuk Umum

Jumat, 27 Agustus 2010 – 12:41 WIB
BUKIT TINGGI- Jam Gadang, siapa yang tak kenal dengan salah satu ikon Sumatera Barat ituGempa yang menggoncang ranah Minang beberapa waktu lalu ternyata berpengaruh besar terhadap simbol orang Padang tersebut

BACA JUGA: Pemkot Manado Kebanjiran Honorer Dadakan

Setelah melalui perbaikan yang panjang, Jam Gadang yang menjadi kebanggan masyarakat Sumatera itu kembali akan dibuka untuk umum pada saat lebaran nanti.

Kepala  Badan Pelestarian peninggalan Purbakala (BP3) wilayah kerja Sumbar, Riau dan Kepri, Fitra Arda, mengatakan akan berusaha untuk segera menyelesaikan sebagian pekerjaannya
Sehingga Jam Gadang yang menjadi ikon kota Bukittinggi ini dapat juga dinikmati keindahanya saat lebaran oleh semua orang dan para perantau yang pulang kampung.

Hingga saat ini kondisi pengerjaan sudah mencapai 60%, rencana nya akhir bulan Oktober pengerjaanya akan selesai 100%, namun untuk sementara bagian luarnya telah selesai di cat, sehingga sudah bisa dinikmati pengunjung saat lebaran nanti. 

Perbaikan yang dilakukan oleh BP3  sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 lalu, dengan perbaikan struktur  pondasi dan dinding yang rusak akibat gempa tahun 2007, dengan total anggaran yang dihabiskan sebanyak Rp187 juta, kemudian kembali di perbaiki pada tahun 2010, karena kembali diguncang gempa 30 September 2009, dengan anggaran sebesar Rp600 juta.

Renovasi ini merupakan hasil kerjasama BP3 dan Badan Pusat Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), hingga saat ini telah berhasil diperbaiki, Struktur Pondasi dan Dinding serta rangka atap yang Rusak

BACA JUGA: Lagi, Polda NTT Amankan Imigran Afghanistan

BACA JUGA: Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Melonjak

"Sebagian lantai kembali dibongkar karena nantinya akan menambah beban, sehingga pondasi tidak sanggup lagi menahanya, renovasi ini telah melakukan penelitian terlebih dahulu,"ungkapnya.

"Penel itian itu dilakukan dengan  melibatkan peneliti dari ITB dan Bung Hatta, sehingga mana yang harus diganti dan mana yang harus dibiarkan seperti aslinya (Konservasi), diperhitungkan dengan baik sehingga apa yang harus dikerjakan dapat terus mempertahankan keaslianya," ujarnya.

Menurut Fitra, hasil dari penelitian itu menemukan bahwa pondasi bangunan ini cukup keras sehingga tidak perlu diganti, namun struktur tanah yang menjadi landasanya perlu diperhatikan sehingga tidak goyang dan menyebabkan pergesaran pada pondasi.

Ia berharap, kepada pemko Bukittinggi, agar daerah yang berada disekitar Jam Gadang dapat disterilkan, artinya tidak ada lagi tempat parkir disekitar itu, karena akan menyebabkan terjadinya pergeseran tanah akibat banyaknya beban, sementara kondisi tanahnya sangat labil.(cr21/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 13,95 M Bantuan Pengungsi Eks-Timtim Belum Tersalur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler