Lebih Menjanjikan Ketimbang Ruko, SOHO Jadi Fokus Pengembang

Senin, 29 Agustus 2016 – 09:58 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang

jpnn.com - SURABAYA –Wutama Land membangun Nusa Dua Bay View, small office home office (SOHO) dan vila di atas lahan satu hektare. Direktur PT Prima Integrita Utama Catur Widi Darwiyono menyatakan, kawasan Nusa Dua, Bali, telah dikelilingi banyak hotel dan resor premium.

Sejumlah tujuan wisata seperti Uluwatu, Pantai Pandawa, dan Garuda Wisnu Kencana kian meningkatkan nilai di kawasan tersebut. Selain itu, dataran tinggi di Nusa Penida kini menjadi kawasan sunrise.

BACA JUGA: Biaya Interkoneksi, Perhitungan Ratio Off-net/On-net Dinilai Sudah Tepat

”Artinya, kawasan itu sedang berkembang dan bakal menjadi pusat kawasan bisnis baru. Nusa Dua Bay View kami kembangkan di Desa Kampial yang terletak di dataran tinggi di Nusa Dua,” ujarnya di sela pameran di Galaxy Mall kemarin (28/8).

Konsep SOHO dipilih karena potensi pasarnya lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan sekadar membangun ruko (rumah toko). Penggunaan SOHO relatif lebih fleksibel.

BACA JUGA: Penurunan Biaya Interkoneksi Berpihak ke Rakyat

Sebab, pemilik bisa menempati sekaligus memanfaatkan lantai komersial di SOHO empat lantai. Dua lantai bawah digunakan untuk komersial dan dua lantai atasnya untuk hunian.

”Kemudian, paling atas terdapat rooftop yang bisa dipakai berbagai kebutuhan. Kalau pemilik belum menggunakan lantai komersial, mereka bisa menyewakannya. Apalagi, view Teluk Benoa dan Tol Bali Mandara menjanjikan untuk pengembangan usaha kafe dan restoran di SOHO tersebut,” ungkap Catur.

BACA JUGA: Pegadaian Target Pembiayaan Mikro Tumbuh 75 Persen

Kemudian, di bagian belakang SOHO tersebut dikembangkan vila premium. Pemandangan yang sama bisa didapatkan dari dalam vila. Karena itu, harga yang ditawarkan relatif tinggi.

”Ketentuan harga minimal properti yang bisa dibeli warga negara asing (WNA) Rp 3 miliar. Mereka bisa membeli vila yang kami kembangkan. Tapi, suratnya diturunkan dari SHGB (sertifikat hak guna bangunan) menjadi hak pakai,” katanya.

Hingga sekarang, penjualan SOHO mencapai 30 persen dari total 19 unit. Sementara itu, vila sudah terjual 40 persen dari total 23 unit. Pihaknya optimistis semua SOHO bisa terjual dalam dua tahun ke depan.

”Selama ini pembeli kami dari Surabaya dan Jakarta. Properti di Bali menjadi second home daripada mereka menginap di hotel,” tuturnya.

Pembangunan dimulai pada akhir 2015. Hingga sekarang, perkembangan pembangunan vila mencapai 60–70 persen. Serah terima seluruh unit dilakukan pada akhir 2019.

 ”Arsitektur bangunan kami percayakan kepada Budhi Harmunanto dengan konsep tropis-modern-minimalis. Jadi, arsitektur vila dibuat seterbuka mungkin. Dengan demikian, tidak banyak energi yang dibutuhkan untuk pendingin ruangan dan pencahayaan,” ujarnya. (res/c5/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Terlalu Dini Menyebut Tax Amnesty Gagal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler