BACA JUGA: Jamin Keamanan Pangan, Pemda Wajib Punya Dokter Hewan
Dengan kata lain, bahan bakunya bukan asli kedelai, melainkan dari rekayasa genetik."Kalau sudah rekayasa genetik, sudah pasti bahannya impor
Disebutkan lagi, YLKI juga menemukan bahwa produk makanan dari jagung dan kedelai, 70 persennya adalah dari hasil rekayasa genetika
BACA JUGA: Pemberian ASI Diatur PP
Hal ini menurut Sudaryatmo, harus diperhatikan dalam RUU Perubahan tentang PanganPasalnya, lanjut Sudaryatmo, produk makanan yang bahan bakunya dari hasil rekayasa genetik itu, tidak sebaik aslinya
BACA JUGA: Gaji Presiden Dipastikan Naik
Dia mencontohkan salah satu produk makanan ringan dari bahan baku jagung hasil rekayasa genetik, yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak."Kasihan kan, anak-anak kita mengonsumsi makanan yang tidak asliBagaimana gizinya bisa terpenuhi?" ujarnya pula.
Sudaryatmo pun menyarankan, untuk bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia, mestinya tidak perlu direkayasa genetik"Masa, tempe-tahu juga harus direkayasa genetik? Kan lucuKalau kita mau ekspor tempe-tahu, terus ditanya bahan bakunya dari mana, pasti tidak akan diterima (negara tujuan)," ulasnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Terduga Teroris dari Satu Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi