KLATEN - Penangkapan terduga teroris di Klaten kemarin (25/1) mengejutkan banyak pihakKarena dalam waktu sekitar tiga jam ada lima lokasi yang berhasil digrebek tim densus 88 Mabes Polri. Yang lebih mengejutkan lagi tujuh orang yang diamankan berasal dari satu sekolah yaitu SMKN 2 Klaten.
Dua orang yaitu Joko Lelono dan Arga Wiratama masih berstatus pelajar dari sekolah tersebut
BACA JUGA: Demi HAM, Gubernur DIY Harus Dipilih
keduanya sedang menjalan praktek kerja lapangan (PKL) di SoloKepala SMKN 2 Klaten Muhammad Soleh mengatakan, dua orang yaitu Joko Lelono dan Arga Wiratama tercatat sebagai siswa jurusan teknik elektro
BACA JUGA: Ical Klarifikasi Lapindo dan Gayus
Untuk lima orang yang lain apakah merupakan alumni SMKN 2 Klaten masih akan koordinasi dengan polisiBACA JUGA: MKH Evaluasi Hasil Pemeriksaan
Karena besok (hari ini) rencana kami akan minta keterangan pada polisiYang sudah jelas adalah dua orang masih tercatat sebagai siswa di sekolah kami," ujarnya.Selain koordinasi dengan polisi, sekolah juga pengecekan juga akan dilakukan pada buku alumni SMKN 2 Klaten. Tujuannya untuk mencocokan data yang diperoleh dengan daftar alumni.
Namun penelusuran Radar Solo (grup JPNN) di lapangan cukup membuktikan bahwa lima orang yang juga ditangkap Tim Densus 88 merupakan alumni SMKN 2 KlatenUntuk Tri Budi Santosa lulus sekolah setahun yang laluDia sekarang bekerja di sebuah perusahaan jamu herbal di Dusun Krapyak, Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan.
Sedangkan untuk, Agung dan dua temannya juga samaMereka baru lulus sekitar setahun yang laluSelama ini Agung oleh tetangga dikenal sebagai anak yang pendiamKesehariannya adalah bekerja sebagai tukang batu"Dia lulusan SMKN 2 Klaten baru tahun lalu selesai sekolahKami juga kaget dengan keterlibatan dia dalam jaringan seperti ini (teroris)," ujar Sunarto salah satu tetangga.
Tidak hanya kepala sekolah yang terkejut, Plt Camat Klaten Tengah Lilis Yuliati juga sangat kaget saat mendengar kabar bahwa ada dua warga di wilayahnya ditangkap polisiSaat itu dia sedang rapat di kantor"Setelah mendapat kabar saya langsung meluncur ke lokasi kejadianSaya kira hanya satu lokasi di BuntalanTernyata satu jam kemudian ada lagi di Desa Jomboran," ujarnya.(oh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taman Nasional Rawa Aopa Diusulkan Jadi Ladang Tebu
Redaktur : Tim Redaksi